Liga Champions, ajang bergengsi sepak bola Eropa, selalu dipenuhi bintang-bintang lapangan hijau. Nama-nama seperti Cristiano Ronaldo begitu bersinar, menorehkan prestasi gemilang dan memecahkan berbagai rekor. Namun, di balik gemerlapnya para megabintang, terdapat beberapa pemain yang mungkin luput dari ingatan kita, padahal mereka pernah merasakan manisnya mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Siapa saja mereka? Berikut sepuluh pemain yang mungkin Anda lupakan pernah memenangkan Liga Champions:
Rhian Brewster dan Ivan Perisic: Brewster, jebolan akademi Chelsea, hanya memiliki sedikit kesempatan bermain di Liverpool. Ia meraih medali juara Liga Champions 2018-2019 meski hanya duduk di bangku cadangan. Sementara itu, Ivan Perisic, pemain serba bisa yang malang melintang di berbagai klub top Eropa, memenangkan Liga Champions bersama Bayern Munich pada musim 2019-2020, selama masa peminjamannya dari Inter Milan. Prestasi ini mungkin luput dari perhatian karena ia lebih dikenal dengan kiprahnya di klub-klub lain.
Jeremy Mathieu dan Ross Turnbull: Mathieu, bek Barcelona yang sering mendapat kritik, tetap menjadi bagian penting dari tim yang meraih treble winner pada 2014-15, termasuk kemenangan di final Liga Champions. Sementara itu, Ross Turnbull, kiper cadangan Chelsea, mendapatkan medali pemenang Liga Champions 2011-12 tanpa sekalipun bermain.
Sulley Muntari dan Eidur Gudjohnsen: Muntari, pemain Ghana dengan karier yang unik, berkontribusi bagi Inter Milan yang memenangkan Liga Champions 2009-10, meskipun hanya bermain beberapa pertandingan. Gudjohnsen, penyerang Islandia, merupakan bagian dari skuad Barcelona yang meraih treble pada 2008-09, meskipun perannya terbatas.
Antonio Nunez dan Nuno Espírito Santo: Nunez, gelandang Liverpool, meraih medali juara Liga Champions 2004-05 tanpa pernah mendapat kesempatan bermain. Nuno Espírito Santo, kini seorang manajer, meraih gelar juara sebagai penjaga gawang cadangan Porto pada tahun 2004.
Roque Junior dan Jonathan Greening: Roque Junior, bek Brasil, memenangkan Liga Champions bersama AC Milan, sementara Jonathan Greening, gelandang yang bermain di klub-klub Inggris, juga memiliki medali juara Liga Champions dalam koleksinya. Kedua nama ini mungkin kurang dikenal luas dibandingkan dengan pemain-pemain bintang lainnya.
Para pemain di atas membuktikan bahwa kesuksesan tim merupakan hasil kerja keras kolektif. Meskipun tidak selalu menjadi pemain utama, kontribusi mereka dalam perjalanan menuju kemenangan tetap tak ternilai. Mereka adalah bukti bahwa di balik sorotan gemerlap para megabintang, terdapat kisah-kisah sukses yang mungkin terlupakan, namun tetap bermakna.
Liga Champions, ajang bergengsi sepak bola Eropa, selalu dipenuhi bintang-bintang lapangan hijau. Nama-nama seperti Cristiano Ronaldo begitu bersinar, menorehkan prestasi gemilang dan memecahkan berbagai rekor. Namun, di balik gemerlapnya para megabintang, terdapat beberapa pemain yang mungkin luput dari ingatan kita, padahal mereka pernah merasakan manisnya mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Siapa saja mereka? Berikut sepuluh pemain yang mungkin Anda lupakan pernah memenangkan Liga Champions:
Rhian Brewster dan Ivan Perisic: Brewster, jebolan akademi Chelsea, hanya memiliki sedikit kesempatan bermain di Liverpool. Ia meraih medali juara Liga Champions 2018-2019 meski hanya duduk di bangku cadangan. Sementara itu, Ivan Perisic, pemain serba bisa yang malang melintang di berbagai klub top Eropa, memenangkan Liga Champions bersama Bayern Munich pada musim 2019-2020, selama masa peminjamannya dari Inter Milan. Prestasi ini mungkin luput dari perhatian karena ia lebih dikenal dengan kiprahnya di klub-klub lain.
Jeremy Mathieu dan Ross Turnbull: Mathieu, bek Barcelona yang sering mendapat kritik, tetap menjadi bagian penting dari tim yang meraih treble winner pada 2014-15, termasuk kemenangan di final Liga Champions. Sementara itu, Ross Turnbull, kiper cadangan Chelsea, mendapatkan medali pemenang Liga Champions 2011-12 tanpa sekalipun bermain.
Sulley Muntari dan Eidur Gudjohnsen: Muntari, pemain Ghana dengan karier yang unik, berkontribusi bagi Inter Milan yang memenangkan Liga Champions 2009-10, meskipun hanya bermain beberapa pertandingan. Gudjohnsen, penyerang Islandia, merupakan bagian dari skuad Barcelona yang meraih treble pada 2008-09, meskipun perannya terbatas.
Antonio Nunez dan Nuno Espírito Santo: Nunez, gelandang Liverpool, meraih medali juara Liga Champions 2004-05 tanpa pernah mendapat kesempatan bermain. Nuno Espírito Santo, kini seorang manajer, meraih gelar juara sebagai penjaga gawang cadangan Porto pada tahun 2004.
Roque Junior dan Jonathan Greening: Roque Junior, bek Brasil, memenangkan Liga Champions bersama AC Milan, sementara Jonathan Greening, gelandang yang bermain di klub-klub Inggris, juga memiliki medali juara Liga Champions dalam koleksinya. Kedua nama ini mungkin kurang dikenal luas dibandingkan dengan pemain-pemain bintang lainnya.
Para pemain di atas membuktikan bahwa kesuksesan tim merupakan hasil kerja keras kolektif. Meskipun tidak selalu menjadi pemain utama, kontribusi mereka dalam perjalanan menuju kemenangan tetap tak ternilai. Mereka adalah bukti bahwa di balik sorotan gemerlap para megabintang, terdapat kisah-kisah sukses yang mungkin terlupakan, namun tetap bermakna.
Tinggalkan Balasan