Pebulu tangkis muda Indonesia, Alwi Farhan, menjadi bintang baru setelah penampilan gemilangnya di Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2025. Kontribusinya sangat krusial dalam membawa Indonesia mengalahkan tuan rumah China dengan skor 3-1 pada final yang berlangsung 16 Februari 2025 lalu. Kemenangan ini mengukuhkan potensi besar Alwi di kancah bulu tangkis internasional.
Dalam sesi Media Day PBSI pada Rabu, 19 Februari 2025, Alwi mengungkapkan kunci suksesnya. Bukan bakat alami semata, melainkan kemampuannya untuk terus belajar dari setiap kesalahan yang pernah ia buat. Ia menekankan pentingnya proses pembelajaran berkelanjutan untuk meningkatkan performa. Dengan kata lain, kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi yang konsisten, bukan sekadar keberuntungan.
Pertanyaannya, bagaimana Alwi bisa belajar dari kesalahan? Ia tidak menjelaskan secara detail, namun implisit tersirat bahwa evaluasi diri dan analisis setiap pertandingan merupakan bagian penting dalam perjalanannya. Siapa yang membimbingnya? Meskipun artikel ini tidak menyebutkan secara eksplisit, dukungan dari pelatih dan tim PBSI tentunya berperan besar dalam perkembangannya. Di mana ia belajar? Pelatihan intensif di pusat pelatihan nasional dan pengalaman bertanding di berbagai turnamen kemungkinan besar menjadi tempat pembelajarannya. Kapan ia mulai fokus pada perbaikan? Proses pembelajaran ini terus berlanjut, bukan hanya setelah BAMTC 2025, tetapi sejak awal karirnya. Dan yang terpenting, mengapa ia berhasil? Karena kombinasi bakat, kerja keras, dan kemampuannya untuk belajar dari pengalaman. Kemenangan di BAMTC 2025 menjadi bukti nyata dari dedikasi dan proses tersebut.
Pebulu tangkis muda Indonesia, Alwi Farhan, menjadi bintang baru setelah penampilan gemilangnya di Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2025. Kontribusinya sangat krusial dalam membawa Indonesia mengalahkan tuan rumah China dengan skor 3-1 pada final yang berlangsung 16 Februari 2025 lalu. Kemenangan ini mengukuhkan potensi besar Alwi di kancah bulu tangkis internasional.
Dalam sesi Media Day PBSI pada Rabu, 19 Februari 2025, Alwi mengungkapkan kunci suksesnya. Bukan bakat alami semata, melainkan kemampuannya untuk terus belajar dari setiap kesalahan yang pernah ia buat. Ia menekankan pentingnya proses pembelajaran berkelanjutan untuk meningkatkan performa. Dengan kata lain, kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi yang konsisten, bukan sekadar keberuntungan.
Pertanyaannya, bagaimana Alwi bisa belajar dari kesalahan? Ia tidak menjelaskan secara detail, namun implisit tersirat bahwa evaluasi diri dan analisis setiap pertandingan merupakan bagian penting dalam perjalanannya. Siapa yang membimbingnya? Meskipun artikel ini tidak menyebutkan secara eksplisit, dukungan dari pelatih dan tim PBSI tentunya berperan besar dalam perkembangannya. Di mana ia belajar? Pelatihan intensif di pusat pelatihan nasional dan pengalaman bertanding di berbagai turnamen kemungkinan besar menjadi tempat pembelajarannya. Kapan ia mulai fokus pada perbaikan? Proses pembelajaran ini terus berlanjut, bukan hanya setelah BAMTC 2025, tetapi sejak awal karirnya. Dan yang terpenting, mengapa ia berhasil? Karena kombinasi bakat, kerja keras, dan kemampuannya untuk belajar dari pengalaman. Kemenangan di BAMTC 2025 menjadi bukti nyata dari dedikasi dan proses tersebut.