Bhayangkara Presisi FC memastikan kepulangannya ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, untuk musim 2025/2026. Setelah terdegradasi musim lalu, tim berjuluk The Guardians ini sukses memperoleh tiket promosi dengan raihan sembilan poin dari enam pertandingan babak delapan besar Liga 2. Kemenangan atas sejumlah lawan, termasuk dua kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan di Stadion Pakansari, Cibinong, menjadi kunci keberhasilan mereka. Meskipun kalah 0-1 dari PSKC Cimahi di laga terakhir, Bhayangkara Presisi FC unggul head-to-head atas Persijap Jepara yang berada di peringkat kedua klasemen.
Kemenangan ini disambut antusias oleh COO Bhayangkara Presisi FC, Sumardji. Ia mengungkapkan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen tim atas kerja keras yang telah dilakukan. Target selanjutnya? Bukan hanya sekadar promosi, melainkan merebut gelar juara Liga 2 musim ini. Keberhasilan ini akan menjadi pencapaian luar biasa, mengingat Bhayangkara FC pernah menjuarai Liga 1 pada tahun 2017.
Pertandingan final melawan PSIM Yogyakarta akan digelar di kandang PSIM pada 25 Februari mendatang. Sumardji juga memastikan Stadion Pakansari akan menjadi markas Bhayangkara Presisi FC di Liga 1 musim depan. Keputusan ini didasarkan pada performa positif tim di stadion tersebut selama babak delapan besar. Sebelumnya, tim ini berlaga di Stadion Tri Sanja saat babak penyisihan grup.
Lebih jauh, Sumardji mengungkapkan ambisi besar Bhayangkara Presisi FC di Liga 1 musim depan: berada di tiga besar klasemen akhir. Dukungan penuh dari masyarakat Bogor dan keluarga besar Polri diharapkan dapat membantu mewujudkan target tersebut. Ia optimistis, dengan semangat dan motivasi tinggi, timnya mampu mencapai prestasi yang diinginkan.
Bhayangkara Presisi FC memastikan kepulangannya ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1, untuk musim 2025/2026. Setelah terdegradasi musim lalu, tim berjuluk The Guardians ini sukses memperoleh tiket promosi dengan raihan sembilan poin dari enam pertandingan babak delapan besar Liga 2. Kemenangan atas sejumlah lawan, termasuk dua kemenangan, satu imbang dan satu kekalahan di Stadion Pakansari, Cibinong, menjadi kunci keberhasilan mereka. Meskipun kalah 0-1 dari PSKC Cimahi di laga terakhir, Bhayangkara Presisi FC unggul head-to-head atas Persijap Jepara yang berada di peringkat kedua klasemen.
Kemenangan ini disambut antusias oleh COO Bhayangkara Presisi FC, Sumardji. Ia mengungkapkan rasa syukur dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen tim atas kerja keras yang telah dilakukan. Target selanjutnya? Bukan hanya sekadar promosi, melainkan merebut gelar juara Liga 2 musim ini. Keberhasilan ini akan menjadi pencapaian luar biasa, mengingat Bhayangkara FC pernah menjuarai Liga 1 pada tahun 2017.
Pertandingan final melawan PSIM Yogyakarta akan digelar di kandang PSIM pada 25 Februari mendatang. Sumardji juga memastikan Stadion Pakansari akan menjadi markas Bhayangkara Presisi FC di Liga 1 musim depan. Keputusan ini didasarkan pada performa positif tim di stadion tersebut selama babak delapan besar. Sebelumnya, tim ini berlaga di Stadion Tri Sanja saat babak penyisihan grup.
Lebih jauh, Sumardji mengungkapkan ambisi besar Bhayangkara Presisi FC di Liga 1 musim depan: berada di tiga besar klasemen akhir. Dukungan penuh dari masyarakat Bogor dan keluarga besar Polri diharapkan dapat membantu mewujudkan target tersebut. Ia optimistis, dengan semangat dan motivasi tinggi, timnya mampu mencapai prestasi yang diinginkan.