Sejumlah pemain diaspora Indonesia yang berkarier di Eropa tengah menunjukkan performa impresif di klub masing-masing. Kesiapan mereka menjadi modal kuat untuk menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjelang laga krusial melawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Maret mendatang.
Konsistensi penampilan dan menit bermain yang reguler menjadi kunci. Kluivert, diketahui, sangat mempertimbangkan kebugaran pemain (match fitness) dalam menentukan pilihannya untuk mengisi starting eleven. Beberapa nama telah menunjukkan kualitas dan konsistensi yang dibutuhkan. Siapa saja mereka?
Kevin Diks: Pemain berusia 28 tahun ini bersinar bersama FC Copenhagen. Baru-baru ini, ia mencetak satu gol dan satu assist dalam laga UEFA Conference League. Total, ia telah menyumbang 10 gol dan 4 assist dari 34 pertandingan di semua kompetisi musim ini, menjadikannya aset berharga bagi Timnas Indonesia.
Jay Idzes: Meskipun Venezia, klubnya di Serie A, berada di posisi kurang menguntungkan, Jay Idzes tetap menjadi pemain kunci di lini pertahanan. Pada usia 24 tahun, ia telah tampil sebanyak 24 kali sebagai starter, bahkan dipercaya untuk menjadi kapten tim dalam beberapa laga terakhir.
Calvin Verdonk: Bek kiri NEC Nijmegen ini juga konsisten menunjukkan performa terbaiknya di Eredivisie. Dari 22 penampilan, 20 di antaranya sebagai starter. Satu gol dan satu assist menjadi catatan tambahan atas kontribusinya bagi tim.
Thom Haye: Gelandang Almere City ini menjadi pemain penting di lini tengah timnya. Meskipun timnya berada di posisi bawah klasemen, Haye tetap konsisten tampil sebagai starter dalam 14 dari 18 penampilannya di Eredivisie musim ini. Minut bermain yang signifikan ini tentu menjadi poin plus bagi peluangnya untuk masuk timnas.
Keempat pemain ini, dengan performa gemilang di liga-liga Eropa, mempunyai peluang besar untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan berat melawan Australia dan Bahrain. Performa konsisten mereka menjadi bukti kesiapan mental dan fisik untuk bersaing di level internasional, dan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi Tim Garuda.
Sejumlah pemain diaspora Indonesia yang berkarier di Eropa tengah menunjukkan performa impresif di klub masing-masing. Kesiapan mereka menjadi modal kuat untuk menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjelang laga krusial melawan Australia dan Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Maret mendatang.
Konsistensi penampilan dan menit bermain yang reguler menjadi kunci. Kluivert, diketahui, sangat mempertimbangkan kebugaran pemain (match fitness) dalam menentukan pilihannya untuk mengisi starting eleven. Beberapa nama telah menunjukkan kualitas dan konsistensi yang dibutuhkan. Siapa saja mereka?
Kevin Diks: Pemain berusia 28 tahun ini bersinar bersama FC Copenhagen. Baru-baru ini, ia mencetak satu gol dan satu assist dalam laga UEFA Conference League. Total, ia telah menyumbang 10 gol dan 4 assist dari 34 pertandingan di semua kompetisi musim ini, menjadikannya aset berharga bagi Timnas Indonesia.
Jay Idzes: Meskipun Venezia, klubnya di Serie A, berada di posisi kurang menguntungkan, Jay Idzes tetap menjadi pemain kunci di lini pertahanan. Pada usia 24 tahun, ia telah tampil sebanyak 24 kali sebagai starter, bahkan dipercaya untuk menjadi kapten tim dalam beberapa laga terakhir.
Calvin Verdonk: Bek kiri NEC Nijmegen ini juga konsisten menunjukkan performa terbaiknya di Eredivisie. Dari 22 penampilan, 20 di antaranya sebagai starter. Satu gol dan satu assist menjadi catatan tambahan atas kontribusinya bagi tim.
Thom Haye: Gelandang Almere City ini menjadi pemain penting di lini tengah timnya. Meskipun timnya berada di posisi bawah klasemen, Haye tetap konsisten tampil sebagai starter dalam 14 dari 18 penampilannya di Eredivisie musim ini. Minut bermain yang signifikan ini tentu menjadi poin plus bagi peluangnya untuk masuk timnas.
Keempat pemain ini, dengan performa gemilang di liga-liga Eropa, mempunyai peluang besar untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam menghadapi tantangan berat melawan Australia dan Bahrain. Performa konsisten mereka menjadi bukti kesiapan mental dan fisik untuk bersaing di level internasional, dan diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi Tim Garuda.
