Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Erik ten Hag: Generasi Pemain Muda Sulit Terima Kritik

12
×

Erik ten Hag: Generasi Pemain Muda Sulit Terima Kritik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Mantan manajer Manchester United, Erik ten Hag, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya di Old Trafford pasca pemecatannya pada Oktober lalu. Dalam sebuah podcast, ia mengutarakan pandangannya tentang generasi pemain muda saat ini, yang menurutnya memiliki kesulitan dalam menerima kritik.

Ten Hag, yang digantikan oleh Ruben Amorim, mengatakan bahwa pendekatan langsung dan tegas yang efektif pada generasi pemain sebelumnya, kini justru kontraproduktif. Kritik yang disampaikan secara terbuka, menurutnya, malah akan berdampak demotivasi pada para pemain muda. Ia menjelaskan bahwa generasi pemain saat ini memiliki “kulit” yang lebih tipis dan lebih sensitif terhadap kritik dibandingkan generasi pemain sebelumnya. Sikap ini, yang menurutnya berbeda dari pengalamannya sendiri sebagai pemain, membuatnya harus menyesuaikan pendekatan kepelatihannya.

Example 300x600

Selama masa kepemimpinannya di MU, Ten Hag memang dikenal cukup tegas. Konfliknya dengan Cristiano Ronaldo dan perseteruan dengan Raphael Varane, yang sempat absen selama dua bulan setelah menyampaikan kekhawatirannya pada sang manajer, menjadi bukti kerasnya pendekatan Ten Hag. Insiden pencopotan Jadon Sancho dari tim utama akibat kritikan publik terkait komitmen latihan juga menambah daftar panjang kontroversi yang ia ciptakan.

Setelah pemecatannya, Ten Hag mengaku belum memiliki rencana untuk kembali melatih. Ia mengungkapkan kesibukannya dengan bisnis keluarga sebagai alasannya. Meskipun sempat dikaitkan dengan Borussia Dortmund, Ten Hag mengatakan ia memiliki opsi lain di luar dunia sepakbola dan saat ini sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya. Mungkin saja ia akan beralih ke posisi manajemen atau menggeluti bidang lain sama sekali.

Mantan manajer Manchester United, Erik ten Hag, baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya di Old Trafford pasca pemecatannya pada Oktober lalu. Dalam sebuah podcast, ia mengutarakan pandangannya tentang generasi pemain muda saat ini, yang menurutnya memiliki kesulitan dalam menerima kritik.

Ten Hag, yang digantikan oleh Ruben Amorim, mengatakan bahwa pendekatan langsung dan tegas yang efektif pada generasi pemain sebelumnya, kini justru kontraproduktif. Kritik yang disampaikan secara terbuka, menurutnya, malah akan berdampak demotivasi pada para pemain muda. Ia menjelaskan bahwa generasi pemain saat ini memiliki “kulit” yang lebih tipis dan lebih sensitif terhadap kritik dibandingkan generasi pemain sebelumnya. Sikap ini, yang menurutnya berbeda dari pengalamannya sendiri sebagai pemain, membuatnya harus menyesuaikan pendekatan kepelatihannya.

Selama masa kepemimpinannya di MU, Ten Hag memang dikenal cukup tegas. Konfliknya dengan Cristiano Ronaldo dan perseteruan dengan Raphael Varane, yang sempat absen selama dua bulan setelah menyampaikan kekhawatirannya pada sang manajer, menjadi bukti kerasnya pendekatan Ten Hag. Insiden pencopotan Jadon Sancho dari tim utama akibat kritikan publik terkait komitmen latihan juga menambah daftar panjang kontroversi yang ia ciptakan.

Setelah pemecatannya, Ten Hag mengaku belum memiliki rencana untuk kembali melatih. Ia mengungkapkan kesibukannya dengan bisnis keluarga sebagai alasannya. Meskipun sempat dikaitkan dengan Borussia Dortmund, Ten Hag mengatakan ia memiliki opsi lain di luar dunia sepakbola dan saat ini sedang mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam kariernya. Mungkin saja ia akan beralih ke posisi manajemen atau menggeluti bidang lain sama sekali.

Sumber : https://www.bola.com/inggris/read/5936353/erik-ten-hag-enggak-kuat-hadapi-pesepak-bola-gen-z-mereka-menolak-dikritik

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *