Franco Morbidelli, juara dunia Moto2 2017 dan mantan anak didik Valentino Rossi, siap menjadi kejutan di MotoGP 2025. Setelah beberapa musim mengalami pasang surut performa, pembalap Italia ini kembali dengan semangat membara dan peluang besar untuk bersaing di papan atas.
Perjalanan Morbidelli di dunia balap dimulai sejak usia muda, didukung penuh oleh sang ayah yang juga seorang pembalap. Bakatnya semakin terasah hingga mencapai puncaknya dengan gelar juara European Superstock 600 pada 2013. Langkahnya ke Moto2 pun tak sia-sia, berhasil merebut gelar juara dunia pada 2017 dan meraih predikat Rookie of the Year di MotoGP pada 2018. Puncak kariernya diraih pada MotoGP 2020, saat ia bersaing ketat memperebutkan gelar juara dunia dan berhasil meraih tiga kemenangan, lima podium, dan dua pole position. Meskipun akhirnya menjadi runner-up, penampilannya saat itu sangat memukau.
Namun, beberapa tahun berikutnya ia mengalami penurunan performa. Setelah membela tim pabrikan Yamaha dan kemudian Pramac, Morbidelli kini kembali dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ia akan menggeber Ducati Desmosedici GP24, motor yang sama yang ia gunakan pada musim lalu. Pengalaman dengan motor ini menjadi modal berharga, apalagi mengingat dua pembalap pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez, juga menggunakan mesin yang sama. Hal ini meningkatkan peluangnya untuk bersaing dengan mereka.
Lebih dari itu, Morbidelli akan kembali bernaung di bawah tim VR46, yang dimiliki oleh mentornya, Valentino Rossi. Dukungan penuh dari lingkungan yang sudah dikenalnya, ditambah kondisi fisik yang prima, akan menjadi faktor kunci keberhasilannya.
Dengan sederet prestasi gemilang di masa lalu, seperti juara European Superstock 600 Championship (2013), juara dunia Moto2 (2017), dan Rookie of the Year MotoGP (2018), Morbidelli memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di MotoGP 2025. Pada usia 30 tahun, ia masih memiliki kesempatan untuk meraih lebih banyak prestasi dan membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia. Apakah ia akan menjadi kuda hitam yang menumbangkan para favorit? Kita tunggu saja aksinya di lintasan.
Franco Morbidelli, juara dunia Moto2 2017 dan mantan anak didik Valentino Rossi, siap menjadi kejutan di MotoGP 2025. Setelah beberapa musim mengalami pasang surut performa, pembalap Italia ini kembali dengan semangat membara dan peluang besar untuk bersaing di papan atas.
Perjalanan Morbidelli di dunia balap dimulai sejak usia muda, didukung penuh oleh sang ayah yang juga seorang pembalap. Bakatnya semakin terasah hingga mencapai puncaknya dengan gelar juara European Superstock 600 pada 2013. Langkahnya ke Moto2 pun tak sia-sia, berhasil merebut gelar juara dunia pada 2017 dan meraih predikat Rookie of the Year di MotoGP pada 2018. Puncak kariernya diraih pada MotoGP 2020, saat ia bersaing ketat memperebutkan gelar juara dunia dan berhasil meraih tiga kemenangan, lima podium, dan dua pole position. Meskipun akhirnya menjadi runner-up, penampilannya saat itu sangat memukau.
Namun, beberapa tahun berikutnya ia mengalami penurunan performa. Setelah membela tim pabrikan Yamaha dan kemudian Pramac, Morbidelli kini kembali dengan kepercayaan diri yang tinggi. Ia akan menggeber Ducati Desmosedici GP24, motor yang sama yang ia gunakan pada musim lalu. Pengalaman dengan motor ini menjadi modal berharga, apalagi mengingat dua pembalap pabrikan Ducati, Pecco Bagnaia dan Marc Marquez, juga menggunakan mesin yang sama. Hal ini meningkatkan peluangnya untuk bersaing dengan mereka.
Lebih dari itu, Morbidelli akan kembali bernaung di bawah tim VR46, yang dimiliki oleh mentornya, Valentino Rossi. Dukungan penuh dari lingkungan yang sudah dikenalnya, ditambah kondisi fisik yang prima, akan menjadi faktor kunci keberhasilannya.
Dengan sederet prestasi gemilang di masa lalu, seperti juara European Superstock 600 Championship (2013), juara dunia Moto2 (2017), dan Rookie of the Year MotoGP (2018), Morbidelli memiliki potensi besar untuk kembali bersinar di MotoGP 2025. Pada usia 30 tahun, ia masih memiliki kesempatan untuk meraih lebih banyak prestasi dan membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia. Apakah ia akan menjadi kuda hitam yang menumbangkan para favorit? Kita tunggu saja aksinya di lintasan.