Kylian Mbappe kembali menjadi mimpi buruk bagi Manchester City. Pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 dini hari tadi, Kamis (20/2/2025), sang bintang Prancis mencetak hattrick yang spektakuler, memastikan kemenangan Real Madrid 3-1 atas tim asuhan Pep Guardiola dan agregat 6-3. Kemenangan ini sekaligus meloloskan Real Madrid ke babak selanjutnya.
Pertandingan di Santiago Bernabeu berlangsung dramatis. Mbappe membuka keran gol di menit keempat, menambah keunggulan Real Madrid di menit ke-33, dan memastikan hattrick-nya di menit ke-61. Gol balasan Man City lewat Nicolas Gonzalez di masa injury time hanya mampu mengurangi rasa malu. Di leg pertama, Mbappe sudah menyumbang satu gol dalam kemenangan Real Madrid 3-2 di Etihad Stadium. Dengan demikian, Mbappe mencetak total empat gol dalam dua pertemuan melawan Man City.
Hattrick ini bukan sekadar torehan angka semata. Prestasi Mbappe menyimpan beberapa fakta menarik:
-
Milestone 500 Gol: Di usia 26 tahun 61 hari, Mbappe telah mencapai angka fantastis 500 gol dan assist (358 gol + 142 assist) di semua kompetisi bersama klub dan tim nasional. Ini menandakan konsistensi dan produktivitasnya yang luar biasa. Siapa yang sangka pemain muda ini telah menorehkan prestasi yang sedemikian gemilang?
-
Raja Hattrick di Spanyol: Mbappe menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencetak hattrick di dua stadion ikonik Spanyol: Camp Nou (saat masih bersama PSG) dan Santiago Bernabeu. Dimana ia mencetak gol-gol tersebut? Pertanyaan ini menjawab betapa hebatnya performanya di tanah Spanyol.
-
Sejajar dengan Messi: Tujuh gol Mbappe ke gawang tim asuhan Pep Guardiola di Liga Champions kini menyamai rekor Lionel Messi. Kapan Mbappe mulai menunjukan dominasinya? Kita bisa melihatnya dari catatan golnya yang luar biasa. Kehebatan Mbappe seakan tak perlu diragukan lagi. Karim Benzema berada di posisi ketiga dengan lima gol. Bagaimana Mbappe bisa sejajar dengan Messi? Jawabannya adalah kerja keras dan bakat luar biasa.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Man City dan Pep Guardiola. Mengapa Man City tak berdaya? Mungkin strategi Guardiola yang kurang tepat dan ketajaman Mbappe yang luar biasa menjadi kunci jawabannya. Kegagalan ini tentu akan menjadi evaluasi yang penting bagi Man City untuk musim depan. Apa yang akan dilakukan Guardiola? Pasti akan ada perubahan strategi dan perencanaan yang matang.
Kylian Mbappe kembali menjadi mimpi buruk bagi Manchester City. Pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2024/2025 dini hari tadi, Kamis (20/2/2025), sang bintang Prancis mencetak hattrick yang spektakuler, memastikan kemenangan Real Madrid 3-1 atas tim asuhan Pep Guardiola dan agregat 6-3. Kemenangan ini sekaligus meloloskan Real Madrid ke babak selanjutnya.
Pertandingan di Santiago Bernabeu berlangsung dramatis. Mbappe membuka keran gol di menit keempat, menambah keunggulan Real Madrid di menit ke-33, dan memastikan hattrick-nya di menit ke-61. Gol balasan Man City lewat Nicolas Gonzalez di masa injury time hanya mampu mengurangi rasa malu. Di leg pertama, Mbappe sudah menyumbang satu gol dalam kemenangan Real Madrid 3-2 di Etihad Stadium. Dengan demikian, Mbappe mencetak total empat gol dalam dua pertemuan melawan Man City.
Hattrick ini bukan sekadar torehan angka semata. Prestasi Mbappe menyimpan beberapa fakta menarik:
-
Milestone 500 Gol: Di usia 26 tahun 61 hari, Mbappe telah mencapai angka fantastis 500 gol dan assist (358 gol + 142 assist) di semua kompetisi bersama klub dan tim nasional. Ini menandakan konsistensi dan produktivitasnya yang luar biasa. Siapa yang sangka pemain muda ini telah menorehkan prestasi yang sedemikian gemilang?
-
Raja Hattrick di Spanyol: Mbappe menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah Liga Champions yang mampu mencetak hattrick di dua stadion ikonik Spanyol: Camp Nou (saat masih bersama PSG) dan Santiago Bernabeu. Dimana ia mencetak gol-gol tersebut? Pertanyaan ini menjawab betapa hebatnya performanya di tanah Spanyol.
-
Sejajar dengan Messi: Tujuh gol Mbappe ke gawang tim asuhan Pep Guardiola di Liga Champions kini menyamai rekor Lionel Messi. Kapan Mbappe mulai menunjukan dominasinya? Kita bisa melihatnya dari catatan golnya yang luar biasa. Kehebatan Mbappe seakan tak perlu diragukan lagi. Karim Benzema berada di posisi ketiga dengan lima gol. Bagaimana Mbappe bisa sejajar dengan Messi? Jawabannya adalah kerja keras dan bakat luar biasa.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Man City dan Pep Guardiola. Mengapa Man City tak berdaya? Mungkin strategi Guardiola yang kurang tepat dan ketajaman Mbappe yang luar biasa menjadi kunci jawabannya. Kegagalan ini tentu akan menjadi evaluasi yang penting bagi Man City untuk musim depan. Apa yang akan dilakukan Guardiola? Pasti akan ada perubahan strategi dan perencanaan yang matang.
