Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Juventus Mengamuk: Kecewa dan Marah Usai Tersingkir dari Liga Champions

31
×

Juventus Mengamuk: Kecewa dan Marah Usai Tersingkir dari Liga Champions

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Kegagalan Juventus di babak play-off Liga Champions menyisakan kekecewaan mendalam di kubu Bianconeri. Direktur klub, Cristiano Giuntoli, tak mampu menyembunyikan amarah dan frustrasi atas tersingkirnya timnya di tangan PSV Eindhoven. Kekalahan dramatis lewat babak perpanjangan waktu itu bukan hanya pukulan telak secara sportif, tetapi juga berdampak besar secara finansial dan reputasional.

Giuntoli, dalam wawancara pasca-pertandingan, mengungkapkan kekecewaan yang mendalam. Menurutnya, gagal melaju ke fase grup Liga Champions merupakan kerugian besar, baik dari segi pendapatan maupun citra klub. Ia menekankan bahwa meski musim ini Juventus melakukan sejumlah perubahan besar, termasuk mengurangi beban gaji dan menurunkan rata-rata usia pemain, kegagalan ini tetap merupakan pukulan berat. Giuntoli menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dan fokus untuk tetap berada di jalur yang benar.

Example 300x600

Situasi semakin diperparah oleh masalah cedera yang menerpa beberapa pemain kunci Juventus di laga melawan PSV. Renato Veiga dan Niccolo Savona mengalami cedera otot, menambah daftar pemain cedera yang sudah berisi nama-nama seperti Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Juan Cabal. Akibatnya, strategi pelatih pun terganggu. Lloyd Kelly terpaksa dimainkan di posisi bek tengah, sementara Dusan Vlahovic baru mendapat kesempatan starter di Serie A setelah sekian lama menjadi pemain pengganti, bersaing dengan Randal Kolo Muani. Giuntoli tetap optimis, menyatakan bahwa kedua penyerang tersebut bisa bermain bersama dan memberikan kontribusi maksimal.

Juventus juga menghadapi tantangan dalam membangun skuad untuk musim depan. Kebijakan finansial yang ketat membuat klub banyak mengandalkan pemain pinjaman. Hal ini tentu menyulitkan perencanaan jangka panjang. Meskipun demikian, Giuntoli menyatakan optimisme atas hubungan baik dengan klub pemilik pemain pinjaman dan menyatakan prioritas utama saat ini adalah menyelesaikan musim ini dengan baik.

Satu hal yang ditegaskan Giuntoli dengan tegas adalah pentingnya lolos ke Liga Champions musim depan. Bagi Juventus, ini bukan sekadar ambisi sportif, tetapi juga merupakan kebutuhan vital dari aspek ekonomi dan reputasi klub di kancah sepak bola Eropa. Target finis empat besar di Serie A menjadi prioritas utama agar mimpi kembali ke panggung Liga Champions dapat terwujud.

Kegagalan Juventus di babak play-off Liga Champions menyisakan kekecewaan mendalam di kubu Bianconeri. Direktur klub, Cristiano Giuntoli, tak mampu menyembunyikan amarah dan frustrasi atas tersingkirnya timnya di tangan PSV Eindhoven. Kekalahan dramatis lewat babak perpanjangan waktu itu bukan hanya pukulan telak secara sportif, tetapi juga berdampak besar secara finansial dan reputasional.

Giuntoli, dalam wawancara pasca-pertandingan, mengungkapkan kekecewaan yang mendalam. Menurutnya, gagal melaju ke fase grup Liga Champions merupakan kerugian besar, baik dari segi pendapatan maupun citra klub. Ia menekankan bahwa meski musim ini Juventus melakukan sejumlah perubahan besar, termasuk mengurangi beban gaji dan menurunkan rata-rata usia pemain, kegagalan ini tetap merupakan pukulan berat. Giuntoli menegaskan pentingnya menjaga kebersamaan dan fokus untuk tetap berada di jalur yang benar.

Situasi semakin diperparah oleh masalah cedera yang menerpa beberapa pemain kunci Juventus di laga melawan PSV. Renato Veiga dan Niccolo Savona mengalami cedera otot, menambah daftar pemain cedera yang sudah berisi nama-nama seperti Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Juan Cabal. Akibatnya, strategi pelatih pun terganggu. Lloyd Kelly terpaksa dimainkan di posisi bek tengah, sementara Dusan Vlahovic baru mendapat kesempatan starter di Serie A setelah sekian lama menjadi pemain pengganti, bersaing dengan Randal Kolo Muani. Giuntoli tetap optimis, menyatakan bahwa kedua penyerang tersebut bisa bermain bersama dan memberikan kontribusi maksimal.

Juventus juga menghadapi tantangan dalam membangun skuad untuk musim depan. Kebijakan finansial yang ketat membuat klub banyak mengandalkan pemain pinjaman. Hal ini tentu menyulitkan perencanaan jangka panjang. Meskipun demikian, Giuntoli menyatakan optimisme atas hubungan baik dengan klub pemilik pemain pinjaman dan menyatakan prioritas utama saat ini adalah menyelesaikan musim ini dengan baik.

Satu hal yang ditegaskan Giuntoli dengan tegas adalah pentingnya lolos ke Liga Champions musim depan. Bagi Juventus, ini bukan sekadar ambisi sportif, tetapi juga merupakan kebutuhan vital dari aspek ekonomi dan reputasi klub di kancah sepak bola Eropa. Target finis empat besar di Serie A menjadi prioritas utama agar mimpi kembali ke panggung Liga Champions dapat terwujud.

Sumber : https://www.bola.com/dunia/read/5932771/tersingkir-dari-liga-champions-juventus-marah-dan-kecewa-karena-2-alasan-ini

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *