Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjadi pahlawan kemenangan FC Copenhagen di babak play-off 16 besar UEFA Conference League. Copenhagen berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah drama adu taktik dan skor agregat ketat melawan Heidenheim 1846. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Copenhagen, namun kemenangan dramatis ini diraih setelah melewati babak perpanjangan waktu.
Di babak pertama, Amin Chiakha membawa Copenhagen unggul 1-0. Keunggulan tersebut semakin bertambah pada menit ke-53 lewat tendangan penalti Kevin Diks, menjadikan agregat 3-2 untuk keunggulan Copenhagen. Namun, Heidenheim membalas lewat gol Leo Scienza pada menit ke-73, memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu dengan skor agregat imbang 3-3. Pada menit ke-113, Rodrigo Huescas akhirnya memastikan kemenangan Copenhagen dengan gol penentu, membawa timnya unggul 4-3 secara agregat dan mengamankan tiket ke 16 besar.
Berbeda dengan keberhasilan Kevin Diks, rekannya di Timnas Indonesia, Mees Hilgers, justru mengalami nasib kurang beruntung. Bermain bersama FC Twente di leg kedua play-off 16 besar Liga Europa melawan Bodo/Glimt, Hilgers harus menelan pil pahit. Selain mencetak gol bunuh diri, ia juga menyaksikan timnya tersingkir dari kompetisi setelah kalah agregat 4-6. Pertandingan tersebut diwarnai oleh tiga gol bunuh diri total.
Kemenangan dramatis Copenhagen sekaligus menandai perbedaan signifikan antara performa dua pemain Timnas Indonesia di kancah Eropa. Sementara Kevin Diks merayakan keberhasilannya melaju ke babak selanjutnya, Mees Hilgers harus menerima kegagalan timnya. Kedua pemain ini telah menunjukkan kualitasnya di level klub Eropa, meskipun dengan hasil yang berbeda. Prestasi Kevin Diks tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pendukung Timnas Indonesia.
Bek Timnas Indonesia, Kevin Diks, menjadi pahlawan kemenangan FC Copenhagen di babak play-off 16 besar UEFA Conference League. Copenhagen berhasil melaju ke babak selanjutnya setelah drama adu taktik dan skor agregat ketat melawan Heidenheim 1846. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Voith-Arena, Heidenheim, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Copenhagen, namun kemenangan dramatis ini diraih setelah melewati babak perpanjangan waktu.
Di babak pertama, Amin Chiakha membawa Copenhagen unggul 1-0. Keunggulan tersebut semakin bertambah pada menit ke-53 lewat tendangan penalti Kevin Diks, menjadikan agregat 3-2 untuk keunggulan Copenhagen. Namun, Heidenheim membalas lewat gol Leo Scienza pada menit ke-73, memaksa pertandingan berlanjut ke babak perpanjangan waktu dengan skor agregat imbang 3-3. Pada menit ke-113, Rodrigo Huescas akhirnya memastikan kemenangan Copenhagen dengan gol penentu, membawa timnya unggul 4-3 secara agregat dan mengamankan tiket ke 16 besar.
Berbeda dengan keberhasilan Kevin Diks, rekannya di Timnas Indonesia, Mees Hilgers, justru mengalami nasib kurang beruntung. Bermain bersama FC Twente di leg kedua play-off 16 besar Liga Europa melawan Bodo/Glimt, Hilgers harus menelan pil pahit. Selain mencetak gol bunuh diri, ia juga menyaksikan timnya tersingkir dari kompetisi setelah kalah agregat 4-6. Pertandingan tersebut diwarnai oleh tiga gol bunuh diri total.
Kemenangan dramatis Copenhagen sekaligus menandai perbedaan signifikan antara performa dua pemain Timnas Indonesia di kancah Eropa. Sementara Kevin Diks merayakan keberhasilannya melaju ke babak selanjutnya, Mees Hilgers harus menerima kegagalan timnya. Kedua pemain ini telah menunjukkan kualitasnya di level klub Eropa, meskipun dengan hasil yang berbeda. Prestasi Kevin Diks tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi para pendukung Timnas Indonesia.