Pemerintah AS Membatasi Kegiatan CFPB, Sektor Perbankan Berpotensi Untung
Pemerintah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Trump, melalui langkah-langkah yang diambil oleh Kepala Anggaran Russell Vought dan didukung oleh Elon Musk, tengah membatasi aktivitas Biro Perlindungan Konsumen Keuangan (CFPB). Langkah ini, menurut analis Raymond James, Ed Mills, berpotensi memberikan keuntungan bagi sektor perbankan.
Penutupan sementara kantor pusat CFPB dan penghentian sebagian besar aktivitasnya menghentikan sejumlah peraturan yang sedang diproses, termasuk reformasi “biaya sampah” (junk fees) pada kartu kredit dan biaya overdraft, serta peraturan “open banking” yang bertujuan mempermudah konsumen beralih bank. Meskipun langkah ini dianggap merugikan perusahaan teknologi finansial (fintech) yang mengharapkan keuntungan dari peraturan tersebut, Mills berpendapat bahwa secara keseluruhan, fintech tetap akan diuntungkan dari pengurangan regulasi CFPB secara umum.
Pembatasan CFPB juga diperkirakan akan mempermudah merger dan akuisisi di sektor perbankan, karena biro tersebut selama ini dianggap sebagai hambatan. Dengan demikian, proses merger dan akuisisi diharapkan berlangsung lebih cepat dan memiliki tingkat persetujuan yang lebih tinggi.
Meskipun demikian, dampak jangka panjang pembatasan ini masih belum jelas dan bergantung pada hasil gugatan hukum yang diajukan terhadap keputusan tersebut. Serikat pekerja CFPB, National Treasury Employees Union, telah mengajukan dua gugatan terhadap Vought. Selain itu, penegakan peraturan yang sudah ada akan beralih ke jaksa agung negara bagian dan pihak swasta yang dapat mengajukan gugatan jika menganggap suatu kebijakan dilanggar.
Meskipun Indeks SPDR S&P Bank ETF (KBE) mengalami penurunan ringan di awal perdagangan Senin, indeks tersebut telah meningkat hampir 6% sejak awal tahun 2025, mengungguli pasar saham secara keseluruhan. Ini menunjukkan optimisme pasar terhadap potensi keuntungan dari pembatasan kegiatan CFPB. Namun, investor perlu mempertimbangkan ketidakpastian terkait hasil gugatan hukum yang sedang berjalan.