Apple mengalami kesulitan dalam meningkatkan pertumbuhan unit andalannya, iPhone, tetapi margin keuntungannya terus meningkat berkat bisnis layanan yang berkembang pesat. Laporan pendapatan kuartal pertama fiskal perusahaan menunjukkan margin kasar—keuntungan yang tersisa setelah dikurangi biaya pokok penjualan—sebesar 46,9%. Ini merupakan rekor tertinggi, melampaui margin 46,6% yang dicapai pada periode yang berakhir Maret 2024.
Untuk Apple, layanan mencakup pembelian App Store, iklan, pembayaran, dukungan AppleCare, dan penawaran berlangganan lainnya. Pertumbuhan produk-produk tersebut telah mengimbangi perlambatan penjualan iPhone dan kejenuhan pasar smartphone global. Pertumbuhan sektor layanan secara keseluruhan meningkatkan margin perusahaan secara keseluruhan.
Pada kuartal saat ini, Apple memperkirakan margin kasarnya akan berada di antara 46,5% dan 47,5%. Penjualan iPhone turun hampir 1% di kuartal terakhir dibandingkan tahun sebelumnya, karena perusahaan melaporkan kelemahan di China Raya. Total pendapatan meningkat hampir 4% menjadi $124,3 miliar. Pendapatan layanan meningkat sekitar 4% menjadi $26,34 miliar, melampaui perkiraan analis. Bisnis ini sekarang menyumbang sekitar 21% dari total pendapatan Apple. Kuartal lalu, Apple mengumumkan bahwa unit layanannya telah menjadi bisnis senilai $100 miliar per tahun.
Fokus pada layanan telah mengubah pandangan Wall Street terhadap perusahaan yang selama beberapa dekade dikenal dengan perangkat ikoniknya. Selama bertahun-tahun di era iPhone, margin kasar Apple secara prediktif berada di antara 38% dan 39%, mencerminkan kendali ketat perusahaan atas rantai pasokannya dan kekuatan penetapan harganya di pasar. Namun, dengan melambatnya pertumbuhan iPhone dalam beberapa tahun terakhir, langkah Apple ke layanan telah mengubah persamaan. Perusahaan mencapai margin kasar 40% pada tahun 2021 dan terus memperluasnya.
Karena Wall Street menyukai keuntungan, Apple mampu terus memberikan hasil bagi investor. Sahamnya naik 31% tahun lalu, mengungguli Nasdaq, dan kapitalisasi pasar perusahaan telah meningkat menjadi $3,6 triliun. Analis percaya Apple pantas diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan valuasi historisnya, karena semakin membedakan dirinya sebagai penyedia perangkat elektronik konsumen premium dan layanan digital bermargin tinggi, terutama dengan munculnya AI generatif di perangkat.
Saham Apple naik lebih dari 3% dalam perdagangan diperpanjang setelah laporan hari Kamis.
Sumber Artikel :
https://www.cnbc.com/2025/01/30/apples-gross-margin-hits-record-as-services-business-keeps-growing.html.