Perdebatan tentang manajer terbaik era Premier League selalu menarik. Sir Alex Ferguson dengan 13 gelar juara bersama Manchester United dan Pep Guardiola dengan enam gelar bersama Manchester City kerap menjadi kandidat terkuat. Namun, dalam sebuah podcast bersama mantan pemain Chelsea, John Obi Mikel, Jose Mourinho justru memberikan jawaban yang mengejutkan.
Mourinho, yang sendiri telah merasakan tiga gelar Premier League bersama Chelsea, tidak memilih Ferguson atau Guardiola. Ia malah menunjuk Claudio Ranieri sebagai manajer dengan pencapaian paling legendaris. Alasannya? Gelar Premier League Ranieri bersama Leicester City di musim 2015/2016 adalah sesuatu yang luar biasa.
“Mustahil untuk membandingkan,” ujar Mourinho, menekankan perbedaan generasi antara Ferguson dan Guardiola. “Memenangkan 5 atau 6 trofi bersama MU atau Man City memang hebat, tapi memenangkannya bersama Leicester City…itu tak terbayangkan.”
Menurut Mourinho, keberhasilan Ranieri membawa tim kuda hitam Leicester City menjadi juara liga adalah pencapaian yang jauh lebih spesial daripada raihan gelar Ferguson dan Guardiola di klub-klub besar dengan sumber daya melimpah. Prestasi Ranieri, bagi Mourinho, adalah trofi paling luar biasa yang pernah ia saksikan. Ia menganggap perbandingan antara Ferguson/Guardiola dengan Ranieri tidaklah adil mengingat konteks dan tantangan yang dihadapi masing-masing manajer sangat berbeda. Prestasi Leicester City, yang kala itu dianggap sebagai tim underdog, menjadikannya sebuah kisah sukses yang fenomenal dan tak terlupakan dalam sejarah Premier League.
Perdebatan tentang manajer terbaik era Premier League selalu menarik. Sir Alex Ferguson dengan 13 gelar juara bersama Manchester United dan Pep Guardiola dengan enam gelar bersama Manchester City kerap menjadi kandidat terkuat. Namun, dalam sebuah podcast bersama mantan pemain Chelsea, John Obi Mikel, Jose Mourinho justru memberikan jawaban yang mengejutkan.
Mourinho, yang sendiri telah merasakan tiga gelar Premier League bersama Chelsea, tidak memilih Ferguson atau Guardiola. Ia malah menunjuk Claudio Ranieri sebagai manajer dengan pencapaian paling legendaris. Alasannya? Gelar Premier League Ranieri bersama Leicester City di musim 2015/2016 adalah sesuatu yang luar biasa.
“Mustahil untuk membandingkan,” ujar Mourinho, menekankan perbedaan generasi antara Ferguson dan Guardiola. “Memenangkan 5 atau 6 trofi bersama MU atau Man City memang hebat, tapi memenangkannya bersama Leicester City…itu tak terbayangkan.”
Menurut Mourinho, keberhasilan Ranieri membawa tim kuda hitam Leicester City menjadi juara liga adalah pencapaian yang jauh lebih spesial daripada raihan gelar Ferguson dan Guardiola di klub-klub besar dengan sumber daya melimpah. Prestasi Ranieri, bagi Mourinho, adalah trofi paling luar biasa yang pernah ia saksikan. Ia menganggap perbandingan antara Ferguson/Guardiola dengan Ranieri tidaklah adil mengingat konteks dan tantangan yang dihadapi masing-masing manajer sangat berbeda. Prestasi Leicester City, yang kala itu dianggap sebagai tim underdog, menjadikannya sebuah kisah sukses yang fenomenal dan tak terlupakan dalam sejarah Premier League.