Pasar Saham AS Menguat di Tengah Perang Dagang dan Inflasi
Pasar saham Amerika Serikat menunjukkan optimisme di awal pekan, meskipun masih dibayangi oleh beberapa faktor signifikan. Kenaikan harga saham berjangka menunjukkan bahwa investor tengah mencermati dampak tarif impor baru, inflasi, dan laporan keuangan perusahaan.
Presiden Donald Trump kembali menghebohkan dunia dengan pengumumannya akan mengenakan tarif 25% pada impor baja dan aluminium. Meskipun langkah ini diharapkan dapat menguntungkan perusahaan logam AS seperti U.S. Steel dan Nucor, potensi kenaikan harga barang konsumen dan tindakan balasan dari negara lain tetap menjadi kekhawatiran. Langkah kontroversial lainnya adalah instruksi kepada karyawan Biro Perlindungan Konsumen Keuangan (CFPB) untuk bekerja dari rumah dan penghentian hampir semua aktivitas regulator, yang menuai kecaman dari anggota parlemen Demokrat dan advokat konsumen.
Laporan keuangan kuartal keempat McDonald’s juga menjadi sorotan. Penjualan global memang meningkat 0.4%, melebihi ekspektasi penurunan 1%, namun kinerja di pasar domestik AS justru mengecewakan, dengan penurunan penjualan di toko yang sudah ada sebesar 1.4%, lebih buruk dari perkiraan penurunan 0.6%. Hal ini dikaitkan dengan wabah E. coli yang terkait dengan burger Quarter Pounder.
Selain McDonald’s, sejumlah perusahaan besar lainnya akan merilis laporan keuangan minggu ini, termasuk Coca-Cola, CVS, Biogen, Airbnb, dan Coinbase. Laporan-laporan ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kondisi konsumsi dan dampak tarif impor terhadap kinerja bisnis. Indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) yang akan dirilis pada Rabu dan Kamis juga akan menjadi perhatian utama investor.
Di luar sektor bisnis, kemenangan telak Philadelphia Eagles atas Kansas City Chiefs di Super Bowl LIX menjadi berita utama di ranah olahraga. Kemenangan ini mengakhiri harapan Chiefs untuk meraih tiga gelar Super Bowl berturut-turut.
Secara keseluruhan, pasar saham AS memulai pekan ini dengan sentimen yang beragam. Perang dagang, inflasi, dan kinerja perusahaan menjadi faktor-faktor kunci yang akan menentukan arah pasar dalam beberapa hari ke depan.