Deutsche Bank, bank terbesar di Jerman, melaporkan laba yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal terakhir tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh beban biaya litigasi yang signifikan. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham mencapai 106 juta euro (110,4 juta dolar AS), jauh di bawah perkiraan 282,39 juta euro. Angka ini juga menandai penurunan drastis dibandingkan dengan 1,461 miliar euro pada kuartal ketiga. Laba bersih tahunan mencapai 2,698 miliar euro, turun 36% dari tahun 2023.
Pendapatan kuartal keempat mencapai 7,224 miliar euro, sedikit di atas perkiraan analis sebesar 7,125 miliar euro. Namun, pendapatan tersebut tergerus oleh biaya litigasi sebesar 594 juta euro. Pendapatan tahunan 2024 tumbuh 4% menjadi 30,1 miliar euro. Biaya operasional non-operasional yang tinggi di tahun 2024, termasuk litigasi terkait akuisisi Postbank, menjadi faktor utama penurunan keuntungan. Meskipun demikian, bank ini meluncurkan program buyback saham sebesar 750 juta euro dan menargetkan rasio biaya-pendapatan di bawah 65% tahun ini.
Meskipun divisi perbankan investasi mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 30% (year-on-year) di kuartal keempat menjadi 2,4 miliar euro dan 15% (year-on-year) di tahun 2024 menjadi 10,6 miliar euro, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi biaya litigasi. Laba sebelum pajak turun 17% (year-on-year) menjadi 583 juta euro, sementara penyisihan kerugian kredit turun 14% (year-on-year) menjadi 420 juta euro. Rasio CET 1, ukuran solvabilitas bank, tetap pada 13,8%. Return on tangible equity (ROTE) tahunan mencapai 4,7%, jauh di bawah target di atas 10%.
Penurunan laba ini terjadi setelah Deutsche Bank kembali mencetak laba pada kuartal ketiga, menyusul kerugian pada kuartal kedua. Bank ini sebelumnya telah melakukan penghematan biaya sebesar 2,5 miliar euro setelah mencapai titik terendah pasca-krisis keuangan pada tahun 2019. Ke depan, Deutsche Bank menghadapi tantangan seperti berakhirnya dukungan dari suku bunga tinggi dan perlu beradaptasi dengan kebijakan moneter yang lebih longgar dari ECB. Bank ini juga memantau perkembangan situasi di pasar domestik, terutama terkait dengan potensi akuisisi Commerzbank oleh UniCredit.
Di Amerika Serikat, Deutsche Bank terus berinvestasi untuk memperkuat posisinya. Operasi di AS kini berkontribusi sekitar 20% terhadap neraca dan pendapatan bank. Bank ini berharap dapat memperoleh keuntungan dari kebijakan regulasi yang lebih longgar di bawah pemerintahan Presiden Trump, yang berpotensi meningkatkan daya saing bank-bank Eropa di Amerika Serikat.
Sumber Artikel :
https://www.cnbc.com/2025/01/30/deutsche-bank-dbk-q4-2024-earnings.html.