PSS Sleman resmi menunjuk Pieter Huistra sebagai pelatih baru mereka pada Rabu (19/2/2025). Keputusan ini diambil setelah pemecatan Mazola Junior yang tak mampu mengangkat performa Super Elang Jawa di BRI Liga 1 2024/2025. Huistra, mantan pelatih Borneo FC, memiliki tugas berat untuk menyelamatkan PSS dari jeratan degradasi.
Direktur Utama PSS Sleman, Gusti Randa, menjelaskan alasan di balik penunjukan Huistra. “Kami percaya pengalaman beliau akan membawa dampak positif bagi tim,” ujarnya. Randa juga menekankan pentingnya 11 pertandingan sisa musim ini, yang disebutnya sebagai “final” bagi PSS. Ekspektasi yang tinggi dibebankan pada Huistra; mengantarkan PSS meraih kemenangan di setiap laga dan keluar dari zona degradasi. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mazola Junior atas kontribusinya selama menukangi tim.
Huistra sendiri langsung tancap gas. Sore harinya, ia memimpin latihan perdana Tim Elang Jawa di Lapangan Pakembinangun, Sleman. Kondisi tim yang ia warisi cukup memprihatinkan. PSS saat ini terpuruk di posisi 17 klasemen dengan raihan 19 poin dari 6 kemenangan, 4 imbang, dan 13 kekalahan. Empat kekalahan beruntun semakin memperparah situasi.
Tantangan pertama Huistra akan dihadapi pada pekan ke-24 melawan Madura United di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/2/2025). Pertandingan ini sangat krusial bagi PSS untuk memperbaiki peringkat dan menjauh dari zona merah. Kemenangan atas Madura United akan menjadi langkah awal yang vital bagi misi penyelamatan tim dari degradasi. Siapa yang akan menjadi kunci sukses Huistra di PSS Sleman? Apakah strategi dan pengalamannya mampu mengangkat performa tim yang sedang dalam kondisi terpuruk? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dalam beberapa pekan ke depan.
PSS Sleman resmi menunjuk Pieter Huistra sebagai pelatih baru mereka pada Rabu (19/2/2025). Keputusan ini diambil setelah pemecatan Mazola Junior yang tak mampu mengangkat performa Super Elang Jawa di BRI Liga 1 2024/2025. Huistra, mantan pelatih Borneo FC, memiliki tugas berat untuk menyelamatkan PSS dari jeratan degradasi.
Direktur Utama PSS Sleman, Gusti Randa, menjelaskan alasan di balik penunjukan Huistra. “Kami percaya pengalaman beliau akan membawa dampak positif bagi tim,” ujarnya. Randa juga menekankan pentingnya 11 pertandingan sisa musim ini, yang disebutnya sebagai “final” bagi PSS. Ekspektasi yang tinggi dibebankan pada Huistra; mengantarkan PSS meraih kemenangan di setiap laga dan keluar dari zona degradasi. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mazola Junior atas kontribusinya selama menukangi tim.
Huistra sendiri langsung tancap gas. Sore harinya, ia memimpin latihan perdana Tim Elang Jawa di Lapangan Pakembinangun, Sleman. Kondisi tim yang ia warisi cukup memprihatinkan. PSS saat ini terpuruk di posisi 17 klasemen dengan raihan 19 poin dari 6 kemenangan, 4 imbang, dan 13 kekalahan. Empat kekalahan beruntun semakin memperparah situasi.
Tantangan pertama Huistra akan dihadapi pada pekan ke-24 melawan Madura United di Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/2/2025). Pertandingan ini sangat krusial bagi PSS untuk memperbaiki peringkat dan menjauh dari zona merah. Kemenangan atas Madura United akan menjadi langkah awal yang vital bagi misi penyelamatan tim dari degradasi. Siapa yang akan menjadi kunci sukses Huistra di PSS Sleman? Apakah strategi dan pengalamannya mampu mengangkat performa tim yang sedang dalam kondisi terpuruk? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab dalam beberapa pekan ke depan.