Pasar Saham Eropa Cetak Rekor Tinggi Meski Terancam Tarif Impor AS
Pasar saham Eropa memulai pekan ini dengan catatan positif, mengabaikan ancaman tarif impor baja dan aluminium baru dari Presiden AS Donald Trump. Indeks Stoxx 600 pan-Eropa ditutup naik 0,65%, mencapai rekor tertinggi 546,3 poin, dengan semua sektor mengalami penguatan.
Trump mengumumkan rencana penerapan tarif 25% untuk semua impor baja dan aluminium pada Minggu. Meskipun demikian, reaksi pasar saham Eropa relatif tenang. Saham ArcelorMittal, produsen baja terbesar di Eropa, memang sempat melemah, namun akhirnya ditutup turun hanya 0,58%. Perilaku pasar ini mencerminkan tren serupa di Wall Street, di mana indeks saham utama AS juga naik pada hari Senin, didorong oleh sektor teknologi.
Berita positif lain datang dari sektor energi. Saham BP melonjak 7,4% setelah laporan yang menyebutkan investor aktivis Elliott Management telah mengakuisisi saham di perusahaan tersebut. Baik Elliott Management maupun BP belum memberikan komentar resmi terkait laporan ini, termasuk besaran saham yang telah dibeli. Kenaikan ini mencerminkan upaya BP untuk kembali menarik kepercayaan investor di tengah harga minyak mentah yang stagnan dan ambisi perusahaan di bidang energi terbarukan.
Beberapa perusahaan lain juga mencatat kinerja positif. Banca Generali, bank asal Italia, mencetak rekor tertinggi setelah mengumumkan lonjakan laba tahunan sebesar 32,2%. Sementara itu, Kongsberg Group, produsen pertahanan Norwegia, mengalami penurunan 4% menyusul kekhawatiran akan dampak perang dagang. Perusahaan ini sebelumnya telah mengumumkan peningkatan pendapatan operasional dan profitabilitas di tahun 2024.
Ancaman tarif AS tetap menjadi sorotan. Thyssenkrupp, salah satu produsen baja terbesar Eropa, memperkirakan dampak yang “sangat terbatas” atas bisnisnya jika tarif tersebut diberlakukan. Perusahaan Jerman ini menekankan bahwa pasar utama mereka tetap berada di Eropa, dengan hanya produk khusus yang diekspor ke Amerika Serikat.
Data ekonomi penting akan dirilis sepanjang pekan ini, termasuk data inflasi AS pada hari Rabu, data inflasi Jerman dan PDB Inggris pada hari Kamis, serta data pertumbuhan ekonomi Eropa triwulanan terbaru pada hari Jumat. Data-data ini akan memberikan gambaran lebih lanjut tentang kesehatan ekonomi global dan dapat memengaruhi pergerakan pasar saham selanjutnya. Secara keseluruhan, pasar saham Eropa menunjukkan ketahanan yang cukup mengesankan di tengah ketidakpastian geopolitik.
