Saham-saham berbasis kecerdasan buatan (AI) bangkit kembali setelah guncangan DeepSeek
Pasar saham yang sempat dilanda kepanikan akibat kemunculan DeepSeek, pesaing ChatGPT dari China, kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Dua minggu setelah penurunan drastis yang membuat nilai pasar Nvidia anjlok 17% dalam sehari – penurunan terbesar dalam sejarah – saham-saham AI mulai menunjukkan kinerja positif.
Nvidia, yang menjadi sorotan utama saat itu, telah berhasil menutup sebagian besar kerugiannya dan bahkan mencatat kenaikan 3% pada perdagangan Senin. Tren positif ini menandai kenaikan harga sahamnya untuk lima hari berturut-turut. Perusahaan-perusahaan lain di sektor AI juga menunjukkan pemulihan yang lebih cepat. Global X Artificial Intelligence & Technology ETF (AIQ), misalnya, kini telah melampaui level harga sebelum penurunan akibat DeepSeek dan bahkan mencapai rekor tertinggi baru.
Ari Wald, analis teknis Oppenheimer, melihat rebound AIQ sebagai awal dari periode kinerja yang lebih baik. Ia optimistis ETF ini akan mencapai rekor tertinggi baru dibandingkan dengan S&P 500. Oppenheimer sendiri menganggap AIQ sebagai representasi dari tren AI secara luas. ETF ini mencakup saham-saham perusahaan besar seperti Tencent, Meta Platforms, dan Accenture, serta saham-saham chip seperti Broadcom dan Nvidia.
Kinerja AIQ yang melampaui Nvidia dalam dua minggu terakhir menunjukkan evolusi, bukan kematian, dari tren investasi di sektor AI. Bill Bird, kepala riset ekuitas dan riset tematik Oppenheimer, mencatat bahwa semakin rendah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk infrastruktur AI, maka akan semakin menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan besar yang menggunakannya, termasuk perusahaan-perusahaan cloud. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar AI masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar meskipun adanya tantangan dari pesaing baru seperti DeepSeek. Volatilitas tetap ada, tetapi para analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang saham-saham AI.