Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Sergio Conceicao Mengamuk: 13 Gelar Tak Cukup untuk Mendapat Rasa Hormat di AC Milan?

12
×

Sergio Conceicao Mengamuk: 13 Gelar Tak Cukup untuk Mendapat Rasa Hormat di AC Milan?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, sedang berada di ujung tanduk. Kekalahan 1-2 dari Bologna dini hari tadi semakin memperburuk posisi Rossoneri di klasemen Serie A, menjauhkan mereka dari zona Liga Champions. Kekecewaan Conceicao meledak dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Ia tak hanya kecewa dengan hasil, tetapi juga dengan perlakuan yang ia terima.

“Saya melihat ruang ganti yang sedih dan frustrasi,” ungkap Conceicao. “Mereka ingin menang. Saya merasakan energi positif dari mereka,” tambahnya, seakan membela para pemainnya yang juga tengah terpuruk. Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan nada amarahnya di bagian lain konferensi pers.

Example 300x600

Conceicao tak ragu untuk menyatakan siap hengkang jika AC Milan memutuskan untuk memecatnya. “Saya memberikan segalanya. Setiap hari, orang membicarakan saya, apakah saya akan bertahan atau tidak. Jika klub memutuskan untuk melepas saya, saya akan mengemasi tas saya dan pergi,” tegasnya. Ia merasa tidak dihormati dan terus-menerus dikritik. “Saya sudah memenangkan 13 gelar! Saya selalu tampil bagus melawan tim-tim Italia, kecuali melawan Inter,” serunya, menekankan rekam jejaknya sebagai pelatih yang sukses.

“Staf saya dan saya perlu rasa hormat,” lanjut Conceicao. “Saya di sini hari ini, tetapi saya tidak tahu berapa lama. Mungkin sampai besok, atau satu, satu setengah tahun. Milan akan melanjutkannya, tapi saya butuh rasa hormat.” Ia bahkan menceritakan bagaimana keluarganya turut merasakan tekanan yang dialaminya.

Analisis lebih dalam menunjukkan sejumlah masalah yang menghambat performa AC Milan. Inkonsistensi Joao Felix, lini serang yang tumpul, dan pertahanan yang rapuh menjadi sorotan. Kehilangan konsentrasi di momen-momen krusial juga turut menyumbang pada rentetan hasil negatif yang diderita tim. Bandingkan dengan masa kejayaannya di FC Porto, Conceicao tampak kesulitan mengulang kesuksesan tersebut di San Siro. Tekanan untuk memperbaiki performa semakin membesar, dan masa depan Conceicao di AC Milan kini benar-benar di ujung tanduk.

Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, sedang berada di ujung tanduk. Kekalahan 1-2 dari Bologna dini hari tadi semakin memperburuk posisi Rossoneri di klasemen Serie A, menjauhkan mereka dari zona Liga Champions. Kekecewaan Conceicao meledak dalam konferensi pers pasca-pertandingan. Ia tak hanya kecewa dengan hasil, tetapi juga dengan perlakuan yang ia terima.

“Saya melihat ruang ganti yang sedih dan frustrasi,” ungkap Conceicao. “Mereka ingin menang. Saya merasakan energi positif dari mereka,” tambahnya, seakan membela para pemainnya yang juga tengah terpuruk. Namun, pernyataan tersebut bertolak belakang dengan nada amarahnya di bagian lain konferensi pers.

Conceicao tak ragu untuk menyatakan siap hengkang jika AC Milan memutuskan untuk memecatnya. “Saya memberikan segalanya. Setiap hari, orang membicarakan saya, apakah saya akan bertahan atau tidak. Jika klub memutuskan untuk melepas saya, saya akan mengemasi tas saya dan pergi,” tegasnya. Ia merasa tidak dihormati dan terus-menerus dikritik. “Saya sudah memenangkan 13 gelar! Saya selalu tampil bagus melawan tim-tim Italia, kecuali melawan Inter,” serunya, menekankan rekam jejaknya sebagai pelatih yang sukses.

“Staf saya dan saya perlu rasa hormat,” lanjut Conceicao. “Saya di sini hari ini, tetapi saya tidak tahu berapa lama. Mungkin sampai besok, atau satu, satu setengah tahun. Milan akan melanjutkannya, tapi saya butuh rasa hormat.” Ia bahkan menceritakan bagaimana keluarganya turut merasakan tekanan yang dialaminya.

Analisis lebih dalam menunjukkan sejumlah masalah yang menghambat performa AC Milan. Inkonsistensi Joao Felix, lini serang yang tumpul, dan pertahanan yang rapuh menjadi sorotan. Kehilangan konsentrasi di momen-momen krusial juga turut menyumbang pada rentetan hasil negatif yang diderita tim. Bandingkan dengan masa kejayaannya di FC Porto, Conceicao tampak kesulitan mengulang kesuksesan tersebut di San Siro. Tekanan untuk memperbaiki performa semakin membesar, dan masa depan Conceicao di AC Milan kini benar-benar di ujung tanduk.

Sumber : https://www.bola.com/dunia/read/5939122/sergio-conceicao-ngamuk-saya-butuh-rasa-hormat-saya-sudah-juara-13-kali-sebelum-di-ac-milan

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *