Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Tarif Baja dan Aluminium Naik 25%: Siapa Untung, Siapa Rugi?

53
×

Tarif Baja dan Aluminium Naik 25%: Siapa Untung, Siapa Rugi?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Trump Kembali Ancam Tarif Impor Baja dan Aluminium: AS Untung, Negara Lain Rugi?

Mantan Presiden AS Donald Trump kembali mengancam akan mengenakan tarif impor baru sebesar 25% untuk baja dan aluminium. Pengumuman resmi dijadwalkan pada hari Senin, menambah beban tarif yang sudah ada sebelumnya. Keputusan ini berpotensi memicu gelombang dampak yang signifikan bagi perekonomian global, dengan AS sebagai pihak yang diprediksi paling diuntungkan, sementara sejumlah negara lain harus menanggung kerugian.

Baja dan aluminium merupakan komoditas penting dalam berbagai sektor, termasuk transportasi, konstruksi, dan pengemasan. Ancaman tarif ini menimbulkan pertanyaan besar tentang siapa yang akan menang dan kalah dalam pertarungan perdagangan ini.

Example 300x600

AS: Pemenang di Atas Kertas?

Secara mengejutkan, AS diprediksi menjadi pemenang utama dari kebijakan ini. Meskipun impor baja AS telah menurun secara signifikan dalam dekade terakhir (turun 35% antara 2014 dan 2024), impor aluminium justru meningkat 14%. James Campbell, analis dari CRU, sebuah perusahaan konsultan harga komoditas, mengatakan dampaknya terhadap AS akan bertahap. Awalnya, permintaan domestik mungkin terdampak negatif, tetapi dalam jangka panjang, peningkatan investasi di sektor baja dan aluminium AS diprediksi akan terjadi. Pengalaman penerapan tarif serupa di masa pemerintahan Trump sebelumnya menunjukkan peningkatan investasi dan pendapatan pajak bagi AS.

Korban Tarif: Kanada, Meksiko, Jerman, dan Asia

Negara-negara pengekspor baja dan aluminium terbesar ke AS, seperti Kanada dan Meksiko, akan sangat terpukul meskipun pernah mendapatkan keringanan tarif sebelumnya. Jerman, sebagai pengekspor baja besar ke AS, juga diperkirakan akan merasakan dampak negatif. Namun, Thyssenkrupp, salah satu produsen baja terbesar di Eropa, menyatakan dampaknya terhadap bisnis mereka akan “sangat terbatas” karena pasar utama mereka tetap di Eropa dan mereka memiliki pangsa pasar yang baik di AS lewat manufaktur lokal.

Negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Vietnam, dan Jepang juga berisiko terkena dampak tarif baru ini. Data menunjukkan peningkatan signifikan ekspor baja dari Vietnam (lebih dari 140% dibandingkan tahun sebelumnya) dan Taiwan (75% lebih tinggi) ke AS pada 2024.

Kesimpulannya, keputusan Trump ini berpotensi memicu perselisihan perdagangan baru dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi global. Meskipun AS mungkin memperoleh keuntungan jangka panjang melalui peningkatan investasi domestik, negara-negara lain, terutama para eksportir baja dan aluminium, harus bersiap menghadapi dampak negatif yang signifikan. Dampak sebenarnya dari kebijakan ini akan bergantung pada implementasinya dan respon dari negara-negara yang terkena dampak.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *