Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang bersinar terang di usia 17 tahun, tengah menjadi perbincangan hangat. Penampilannya yang memukau di Liga Champions dan Euro 2024 membuat banyak yang memprediksi masa depan gemilang baginya. Namun, pujian tersebut juga memunculkan perbandingan, dan mengingatkan legenda Arsenal, Thierry Henry, akan kisah Bojan Krkic.
Henry, dalam sebuah diskusi sepak bola, mengungkapkan kesamaan antara Yamal dan mantan rekan setimnya di Barcelona, Bojan Krkic. Bojan, di masa mudanya, menunjukkan talenta luar biasa, mencetak gol demi gol di level junior, bahkan mencetak gol termuda di babak gugur Liga Champions. Prestasi ini membuatnya dijuluki sebagai “The Next Messi”.
Namun, karir Bojan tak berjalan semulus yang diprediksi. Meskipun bermain untuk Barcelona dan mencetak sejumlah gol, ia tak pernah mencapai potensi puncaknya. Setelah meninggalkan Barcelona, Bojan berpindah-pindah klub, bermain di Italia, Belanda, Inggris, Jerman, hingga Jepang, tanpa pernah menemukan konsistensi yang diharapkan.
Henry menekankan bahwa Bojan merupakan contoh bagaimana tekanan dan ekspektasi yang tinggi di usia muda dapat menghambat perkembangan seorang pemain. Ia mengajak pendengarnya untuk memahami kompleksitas dunia sepak bola profesional, terutama bagi bintang muda yang mendadak terlempar ke sorotan dan harus menghadapi tekanan yang luar biasa.
Henry memperhatikan bahwa Bojan, di tengah gemerlapnya karier awal, mungkin kesulitan menangani beban tersebut. Ia berharap agar kisah Bojan dapat menjadi pelajaran berharga, bukan hanya bagi Yamal, tetapi juga bagi pemain muda berbakat lainnya. Sukses di dunia sepak bola, menurut Henry, tak hanya soal talenta, tetapi juga kemampuan menangani tekanan dan menjaga keseimbangan hidup.
Lamine Yamal, bintang muda Barcelona yang bersinar terang di usia 17 tahun, tengah menjadi perbincangan hangat. Penampilannya yang memukau di Liga Champions dan Euro 2024 membuat banyak yang memprediksi masa depan gemilang baginya. Namun, pujian tersebut juga memunculkan perbandingan, dan mengingatkan legenda Arsenal, Thierry Henry, akan kisah Bojan Krkic.
Henry, dalam sebuah diskusi sepak bola, mengungkapkan kesamaan antara Yamal dan mantan rekan setimnya di Barcelona, Bojan Krkic. Bojan, di masa mudanya, menunjukkan talenta luar biasa, mencetak gol demi gol di level junior, bahkan mencetak gol termuda di babak gugur Liga Champions. Prestasi ini membuatnya dijuluki sebagai “The Next Messi”.
Namun, karir Bojan tak berjalan semulus yang diprediksi. Meskipun bermain untuk Barcelona dan mencetak sejumlah gol, ia tak pernah mencapai potensi puncaknya. Setelah meninggalkan Barcelona, Bojan berpindah-pindah klub, bermain di Italia, Belanda, Inggris, Jerman, hingga Jepang, tanpa pernah menemukan konsistensi yang diharapkan.
Henry menekankan bahwa Bojan merupakan contoh bagaimana tekanan dan ekspektasi yang tinggi di usia muda dapat menghambat perkembangan seorang pemain. Ia mengajak pendengarnya untuk memahami kompleksitas dunia sepak bola profesional, terutama bagi bintang muda yang mendadak terlempar ke sorotan dan harus menghadapi tekanan yang luar biasa.
Henry memperhatikan bahwa Bojan, di tengah gemerlapnya karier awal, mungkin kesulitan menangani beban tersebut. Ia berharap agar kisah Bojan dapat menjadi pelajaran berharga, bukan hanya bagi Yamal, tetapi juga bagi pemain muda berbakat lainnya. Sukses di dunia sepak bola, menurut Henry, tak hanya soal talenta, tetapi juga kemampuan menangani tekanan dan menjaga keseimbangan hidup.