Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaBerita Utama

Timnas U-20 Indonesia Tutup Piala Asia U-20 2025 dengan Hasil Imbang

16
×

Timnas U-20 Indonesia Tutup Piala Asia U-20 2025 dengan Hasil Imbang

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Timnas Indonesia U-20 mengakhiri perjalanannya di Piala Asia U-20 2025 dengan catatan pahit. Usai bermain imbang 0-0 melawan Yaman pada Rabu (19/2/2025) di Shenzhen Youth Football Training Base Center Stadium, Shenzhen, tim asuhan Indra Sjafri harus pulang dengan tangan hampa. Hasil ini menempatkan Garuda Muda di peringkat ketiga Grup C dengan raihan satu poin, unggul tipis dari Yaman berdasarkan selisih gol (-5 berbanding -7).

Kekalahan dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3) sebelumnya telah membuat peluang lolos Indonesia menipis. Pertandingan terakhir melawan Yaman, meskipun berakhir tanpa gol (clean sheet pertama Indonesia di turnamen ini), tak cukup untuk mengubah nasib. Kegagalan mencetak gol yang signifikan sepanjang turnamen menjadi sorotan utama. Hanya satu gol yang tercipta dari tiga laga, dicetak oleh Jens Raven saat melawan Uzbekistan. Di laga melawan Yaman, sejumlah peluang emas gagal dikonversi menjadi gol. Ketajaman lini depan Indonesia menjadi pertanyaan besar yang perlu dibenahi.

Example 300x600

Performa Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025 ini jauh berbeda dibandingkan penampilannya pada edisi 2023 di Uzbekistan. Kala itu, di bawah arahan Shin Tae-yong, Indonesia berhasil mengumpulkan empat poin dan hampir lolos ke babak selanjutnya. Pencapaian di 2025 ini menjadi pukulan telak bagi harapan besar sepak bola Indonesia.

Meskipun hasil ini mengecewakan, pertandingan melawan Yaman setidaknya memberikan catatan positif berupa clean sheet. Penampilan gemilang kiper Persib Bandung, Fitrah Maulana, patut diapresiasi. Ia berhasil melakukan sejumlah penyelamatan krusial yang mencegah gawang Indonesia kebobolan lebih banyak. Pertandingan ini juga menjadi ajang debut Fitrah di turnamen ini.

Menariknya, hasil satu imbang dan dua kalah ini bukanlah catatan terburuk Indra Sjafri di Piala Asia U-20. Di Piala Asia U-19 2018, ia sukses membawa Indonesia ke perempat final. Sebaliknya, pencapaian terburuknya terjadi pada edisi 2014, dimana Indonesia menelan tiga kekalahan. Dengan demikian, pelatih asal Sumatera Barat ini sudah memiliki pengalaman melewati situasi yang serupa, dan diharapkan dapat mengambil pelajaran berharga dari turnamen kali ini untuk peningkatan tim di masa mendatang. Ke depannya, evaluasi menyeluruh terhadap performa tim, terutama lini serang dan strategi pertandingan, sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia U-20.

Timnas Indonesia U-20 mengakhiri perjalanannya di Piala Asia U-20 2025 dengan catatan pahit. Usai bermain imbang 0-0 melawan Yaman pada Rabu (19/2/2025) di Shenzhen Youth Football Training Base Center Stadium, Shenzhen, tim asuhan Indra Sjafri harus pulang dengan tangan hampa. Hasil ini menempatkan Garuda Muda di peringkat ketiga Grup C dengan raihan satu poin, unggul tipis dari Yaman berdasarkan selisih gol (-5 berbanding -7).

Kekalahan dari Iran (0-3) dan Uzbekistan (1-3) sebelumnya telah membuat peluang lolos Indonesia menipis. Pertandingan terakhir melawan Yaman, meskipun berakhir tanpa gol (clean sheet pertama Indonesia di turnamen ini), tak cukup untuk mengubah nasib. Kegagalan mencetak gol yang signifikan sepanjang turnamen menjadi sorotan utama. Hanya satu gol yang tercipta dari tiga laga, dicetak oleh Jens Raven saat melawan Uzbekistan. Di laga melawan Yaman, sejumlah peluang emas gagal dikonversi menjadi gol. Ketajaman lini depan Indonesia menjadi pertanyaan besar yang perlu dibenahi.

Performa Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025 ini jauh berbeda dibandingkan penampilannya pada edisi 2023 di Uzbekistan. Kala itu, di bawah arahan Shin Tae-yong, Indonesia berhasil mengumpulkan empat poin dan hampir lolos ke babak selanjutnya. Pencapaian di 2025 ini menjadi pukulan telak bagi harapan besar sepak bola Indonesia.

Meskipun hasil ini mengecewakan, pertandingan melawan Yaman setidaknya memberikan catatan positif berupa clean sheet. Penampilan gemilang kiper Persib Bandung, Fitrah Maulana, patut diapresiasi. Ia berhasil melakukan sejumlah penyelamatan krusial yang mencegah gawang Indonesia kebobolan lebih banyak. Pertandingan ini juga menjadi ajang debut Fitrah di turnamen ini.

Menariknya, hasil satu imbang dan dua kalah ini bukanlah catatan terburuk Indra Sjafri di Piala Asia U-20. Di Piala Asia U-19 2018, ia sukses membawa Indonesia ke perempat final. Sebaliknya, pencapaian terburuknya terjadi pada edisi 2014, dimana Indonesia menelan tiga kekalahan. Dengan demikian, pelatih asal Sumatera Barat ini sudah memiliki pengalaman melewati situasi yang serupa, dan diharapkan dapat mengambil pelajaran berharga dari turnamen kali ini untuk peningkatan tim di masa mendatang. Ke depannya, evaluasi menyeluruh terhadap performa tim, terutama lini serang dan strategi pertandingan, sangat diperlukan untuk meningkatkan prestasi Timnas Indonesia U-20.

Sumber : https://www.bola.com/indonesia/read/5928121/4-fakta-menarik-setelah-timnas-indonesia-u-20-ditahan-yaman-bukan-prestasi-terburuk-indra-sjafri-di-piala-asia-u-20

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *