Trump Berlakukan Tarif 25% untuk Impor Baja dan Aluminium, Saham Produsen Lokal Melonjak
Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan kontroversial dengan memberlakukan tarif impor 25% untuk baja dan aluminium yang masuk ke Amerika Serikat. Pengumuman yang disampaikan Minggu lalu ini langsung berdampak signifikan pada pasar saham. Saham-saham perusahaan produsen baja dan aluminium di AS mengalami lonjakan tajam.
Cleveland-Cliffs, salah satu perusahaan baja terbesar di AS, mengalami kenaikan harga saham lebih dari 14%. Nucor dan U.S. Steel juga mencatat kenaikan signifikan, masing-masing di atas 7% dan sekitar 3%. Alcoa, produsen aluminium raksasa, juga ikut terdongkrak dengan kenaikan harga saham lebih dari 4%.
Trump menegaskan bahwa semua impor baja akan dikenakan tarif 25%, dan kebijakan yang sama juga berlaku untuk aluminium. Keputusan ini berpotensi besar memengaruhi pasar global, mengingat AS sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut JPMorgan, AS mengandalkan impor untuk lebih dari 80% kebutuhan aluminiumnya, dengan Kanada sebagai pemasok utama (sekitar 70%).
JPMorgan memperkirakan tarif baru pada aluminium akan menambah biaya sekitar 30 sen per pon, belum termasuk biaya transportasi dan lainnya. Bank investasi tersebut memprediksi peningkatan produksi aluminium domestik sebagai konsekuensi kebijakan ini. Namun, dalam jangka menengah, JPMorgan memperkirakan harga aluminium akan sedikit turun karena potensi penurunan permintaan di AS dan peningkatan penawaran domestik.
Meskipun kebijakan ini diharapkan memberikan dorongan bagi industri dalam negeri, dampak jangka panjangnya masih perlu dipantau. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk menilai pengaruhnya terhadap harga barang konsumsi dan hubungan perdagangan internasional AS.
