Baleo Nata
Syekh Haji Abdul Malik |
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama dan Gelar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Semua Gelar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gelar (Islam) | Syekh Haji | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gelar kehormatan | Baleo Nata | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama | Abdul Malik | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kelahirannya | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tahun lahir (M) | 1825 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama ayah | Abdullah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Agama : Islam ( Muslim ) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Panduan Infobox |
Syekh Haji Abdul Malik Baleo Nata berasal dari Muaramais , [ 1 ] terkenal sebagai Baleo Natal atau Baleo Natar , yaitu beliau yang datang dari Natar, atau Natal , [ 2 ] yang nantinya adalah bagian dari Kabupaten Mandailing Natal setelah kemerdekaan Indonesia . Dahulu, Natal lebih kenal dengan sebutan Natar. [ 2 ] Baleo Natal adalah seorang yang sangat disegani dan dihormati di Tapanuli Selatan pada zamannya, dan selalu dinanti pengajiannya oleh masyarakat Natal. [ 2 ]
Kelahiran dan Silsilah
Abdul Malik lahir pada tahun 1825 M. [ 3 ] Ayahnya bernama Abdullah. [ 1 ]
Pendidikan
Pada usia muda hijrah ke Hutasiantar untuk memenuhi permintaan Yang Dipertuan Hutasiantar agar mengajar di sana. [ 1 ] Syekh Abdul Malik bin Abdullah adalah murid Syekh Abdul Fattah. [ 1 ] Syaikh Abdul Malik datang ke Natal, belajar di Surau Tambak kepada Syekh Abdul Fatah Ulama Besar pada masa itu. [ butuh rujukan ] Beliau ini belajar bersama-sama dengan sahabatnya yang semuanya menjadi ulama terkenal, seperti Tuan Tamang dan Tuan Benteng. [ butuh rujukan ] Syekh Abdul Malik naik haji tiga kali untuk sekaligus menambah ilmunya. [ 1 ]
Dakwah
Huta Siantar
Setelah kembali dari Makkah , Yang Dipertuan Huta Siantar, Panyabungan meminta Syekh Abdul Fattah untuk menjadi guru agama di kerajaannya. [ 3 ] Namun Syekh Abdul Fattah tidak dapat memenuhinya karena berbagai kesibukannya dan kemudian menunjuk Syeikh Abdul Malik yang baru kembali dari Makkah untuk mengisi jabatan tersebut. [ 3 ] Syekh Abdul Malik berusaha membangun masyakat di Huta Siantar. [ 3 ] Perlahan dan pasti usahanya akhirnya membuat beberapa keluarga raja-raja di wilayah tersebut menghidupkan aktivitas dan kegiatan masjid. [ 3 ] Awalnya hal tersebut ditentang dan akhirnya mendapat sambutan yang baik. [ 3 ] Atas jasa-jasanya tersebut, Syekh Abdul Malik yang masih sangat belia, dinikahkan dengan puteri Huta Siantar dan menetap di sana. [ 3 ] Ulama besar ini menikah di Hutasiantar, melahirkan seorang putera bernama Abdul Syukur. [ 1 ]
Tuan Syekh Abdul Malik mengajar sampai Padangsidimpuan, Sipirok, Padang lawas dan Dalu-dalu. [ 1 ] Muridnya datang dari berbagai penjuru di sekitar Hutasiantar dan Panyabungan. [ 1 ] Untuk kedua kalinya, dia berangkat ke Makkah beserta keluarganya melalui pelabuhan Natal yang saat itu merupakan pelabuhan internasional yang sangat ramai. [ 3 ] Sekembalinya ke Tanah Air, kharismanya semakin meluas sehingga namanya semakin dikenal dan menjadi acuan dalam argumentasi agama mulai dari Padang Sidempuan, Sipirok, Padang Lawas dan Dalu-dalu. [ 3 ]
Hubungan mesra dengan penguasa atau raja-raja Huta Siantar bukan tanpa masalah. [ 3 ] Berbagai masalah terjadi antara Umara dan Ulama tersebut. [ 3 ] Namun hal itu dapat diatasinya dengan langkah-langkah yang tidak merusak kedua kelompok elit tersebut. [ 3 ] Para raja semakin kagum dan takjub terhadapnya karena Syekh juga mempunyai kemampuan dalam pengobatan. [ 3 ]
Natal
Syekh Abdul Malik puluhan tahun berdiam di Natal mengembangkan agama Islam di sana. [ 1 ] Ilmu yang diajarkannya di Natal meliputi antara lain tafsir dan tasawuf. [ 1 ] Buku-buku terkenal yang dipakainya antara lain: Tafsir Al Ghazali , Syawi , Jalalain , dan Ihya Ulumuddin karya filosof Al Ghazali . [ 1 ] Buku-buku berbahasa Melayu antara lain: Sabilul Muhtadin , Mathla’ul Badrain dan Syrus Salikin . [ 1 ] Dengan pengalaman tersebut dia kemudian digelar Baleo Natal sebagai bagian dari usahanya mengajarkan Islam secara tadrij atau berangsur-angsur. [ 3 ]
Setelah Syekh Abdul Fatah meninggal, pada hari Ahad 12 Rabiul Awal 1282 H, maka Syekh Abdul Malik menetap di Surau Tambak, untuk melanjutkan pengajaran Agama Islam. [ 4 ]
Wafat
Syekh Abdul Malik wafat pada hari Jum’at 12 Ramadhan 1320 H (12 Desember 1902 M [ 5 ] ). Sebagian besar usianya dihabiskan mengajar di Natal sampai wafatnya dalam usia 75 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Bukit Kayu Aro di bagian timur Natal. [ 1 ]
Catatan akhir
Daftar Pustaka
- Baan, Marcel Rombe (2018-05-06). "Inilah 100 Tokoh Batak dari Si Raja Batak hingga Abad 19" . netralnews.com . Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-07 . Diakses tanggal 2018-05-06 .
- Harahap, Basyral Hamidi (2017-03-08). "Seri HUT Madina : Mandailing Melahirkan Banyak Ulama Kharismatik (1)" . Mandailing Online . Diakses tanggal 2018-05-06 .
- Hasibuan, Zainal Efendi (2016-07-26). . DARUL 'ILMI: Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman . 3 (2): 46–68. ISSN 2338-8692 . Diarsipkan dari tanggal 2018-04-11 . Diakses tanggal 2018-05-06 .
- "Hijri to Gregorian Converter - Hijri Date Converter" . IslamicFinder . 2018-03-30 . Diakses tanggal 2018-03-29 .
- "Kerajaan Huristak Salah Satu Titik Sejarah Kerajaan Tertua dan Kebudayaan Usul Mulana Batak" . MABES PKRI (dalam bahasa Melayu). 2018-05-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-07 . Diakses tanggal 2018-05-06 .
Bacaan lainnya
- (Indonesia) Serambi Mekkah
- (Indonesia) Natal, Alam dan Tokohnya
- (Indonesia) JIRAT MALAKO
- (Indonesia) PRAKIRAAN MASO & LAMO KUASO ( PRA MALAKO )
.