Apolinarianisme atau Apolinarisme adalah pandangan yang dikemukakan oleh Uskup ( 310 — 390 M). [ 1 ] Ia mengatakan bahwa Yesus mempunyai tubuh sebagai manusia tetapi tidak memiliki roh dan jiwa rasional. [ 2 ] Pada diri Yesus adalah pikiran Ilahi . [ 2 ] Apolinarianisme merupakan suatu usaha untuk membela keilahian Kristus tetapi mengorbankan sisi kemanusiaan Kristus. [ 2 ] Ada dua alasan yang dikemukakan oleh Apollinaris mengenai mengapa ia tidak menerima Yesus mempunyai jiwa insani yang rsional. [ 3 ]
Pertama , hal semacam itu berarti mengandaikan bahwa kodrat insani Kristus merupakan entitas tersendiri. [ 3 ] Kedua , kegiatan intelektual yang insani itu mengandaikan pula kodrat insani pada suatu saat dapat memutuskan kesatuannya dengan keilahian sehingga kesatuan antara Ketuhanan dan kemanusiaan belum tentu kesatuan yang tetap. [ 3 ] Dari kedua hal ini, kemudian menarik kesimpulan bahwa sang Ilahi tidak menerima akal budi insani tetapi mengisi tempat akal budi itu. [ 3 ] Di dalam pemikirannya, menggunakan istilah "Theos sarks ho foros" yang artinya Allah yang memikul daging. [ 4 ]
Pandangan ini dinyatakan sebagai pandangan yang sangat menyesatkan banyak orang bidah ( ajaran sesat ) pada Konsili Konstantinopel ( 381 ). [ 5 ] Kristus secara resmi digambarkan sepenuhnya manusia dan sepenuhnya Allah . Para pengikut Apolinarianisme dituduh berusaha menciptakan tertium quid .
Referensi
- ^ Henk ten Napel. 2006, Kamus Teologi Inggris Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 36.
- ^ a b c (Indonesia) Gerald O'Collins, SJ. & Edward G Farrugia, SJ. 1996, Kamus Teologi. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 32.
- ^ a b c d Nico Syukur Dister. 2004, Teologi Sistematika 1. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 202.
- ^ F.D Wellem. 2003, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-tokoh.. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 9.
- ^ (Indonesia) Tony Lane. 2007, Runtut Pijar -- Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 32.