Sidik Kertapati
|
|
---|---|
![]() |
|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan
1950 – 26 Juni 1960 |
|
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir |
Klungkung , Bali , Hindia Belanda |
19 April 1920
Meninggal |
2 Juli 2007
Jakarta , Indonesia |
(umur 87)
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Partai Komunis Indonesia |
Suami/istri |
Siti Rukiah
(
m.
1952)
|
Anak | 6 |
![]() ![]() |
Sidik Kertapati (19 April 1920 – 2 Juli 2007) adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1950-1959 dan salah satu anggota dari bagian Golongan Muda menjelang Proklamasi Kemerdekaan.
Riwayat Hidup
Kehidupan Awal
Sidik Kertapati dilahirkan pada tanggal 19 April 1920 di Klungkung , Bali . Beliau menempuh jenjang pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan kemudian melanjutkan ke Handels Vak School (HVS), sekolah dagang, di Surabaya. [ 1 ]
Karier Organisasi
Pada masa penjajahan Belanda , Sidik Kertapati bergabung dengan Organisasi Sarikat Buruh Bengkel dan Partai Gerindo . [ 1 ] Saat Jepang menduduki Indonesia dari tahun 1942-1945 , Sidik Kertapati bergabung dengan GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka), sebuah organisasi yang didirikan oleh pemuda-pemuda yang kecewa atas pembubaran PUTERA dan berpusat di Jalan Menteng No.31. [ 2 ]
Pada saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945 , Sidik Kertapati termasuk bagian dari golongan muda. Kemudian dia bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) di mana setelah bergabung Sidik dan kolega-koleganya mengumpulkan massa sebanyak 200.000 untuk menghadiri Rapat Raksasa Lapangan Ikada dan sehari kemudian Jepang menangkap Sidik Kertapati dan teman-temannya. Sidik Kertapati dijebloskan di Penjara Bukit Duri dan dapat melarikan diri dari penjara dan kembali bergabung dengan API. [ 2 ]
Saat Belanda kembali masuk ke Indonesia, Sidik Kertapati bergabung dengan Laskar Rakyat Djakarta Raya (LKDR). Pada November 1946, Laskar Rakyat Djakarta Raya dan organisasi laskar-laskar lainnya menyatukan diri menjadi Laskar Rakyat Djawa Barat (LKDB) dan Sidik terpilih sebagai pimpinan organisasi bersama dengan Astrawinata & . LKDB menolak Perjanjian Renville dan memutuskan untuk bergeriliya di hutan-hutan Jawa Barat. Selama bergeriliya, Sidik Kertapati sempat terkena peluru musuh. [ 2 ]
Pada tahun 1949, Sidik Kertapati bergabung dengan Sarekat Kaum Tani Indonesia (SAKTI) dan menjadi ketua dari tahun 1949 sampai dengan tahun 1954 saat SAKTI melebur dengan Barisan Tani Indonesia . [ 3 ]
Anggota DPR
Setelah penyerahan kekuasaan, Sidik Kertapati menjadi Anggota DPR-RIS dan pada saat RIS dibubarkan dia tetap menjadi anggota DPR Sementara. Pada Pemilihan umum tahun 1955 , Sidik Kertapati terpilih sebagai anggota DPR dari PKI mewakili daerah pemilihan Jawa Barat. Dia menjabat sebagai anggota DPR sampai DPR dibubarkan pada tahun 1960. [ 2 ] [ 3 ]
Selama menjadi anggota DPR, Sidik Kertapati mengeluarkan salah satu kebijakan yang cukup populer, Mosi Sidik Kertapati. Mosi ini menyatakan bahwa Mohammad Roem bertanggung jawab atas yang mengakibatkan jatuhnya Kabinet Wilopo . [ 2 ]
Menjadi Eksil
Pada tahun 1965, meletus peristiwa G30S dan berhubung Sidik Kertapati memiliki hubungan dengan Barisan Tani Indonesia , dia harus melarikan diri dari Indonesia dengan meninggalkan istri dan keenam anaknya dan negara yang dituju yaitu Belanda . Setelah hampir 40 tahun tinggal di Belanda, Sidik Kertapati akhirnya bisa kembali ke Indonesia pada tahun 2002. [ 2 ]
Meninggal Dunia
Sidik Kertapati meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 2007 diusianya ke-87 di Jakarta pada pukul 02:35 WIB. [ 4 ] [ 5 ]
Kehidupan Pribadi
Sidik Kertapati menikah dengan Siti Rukiah pada tahun 1952 dan dikaruniai enam orang anak. [ 6 ]
Karya
- Sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 (1957)
Referensi
- ^ a b Penerangan, Kementerian (1952). Kami Perkenalkan . Jakarta. hlm. 80.
- ^ a b c d e f Putrawidjaja, Ciput (28 November 2015). "Sidik Kertapati, Pejuang yang Terasingkan" . kompasiana.com . Kompasiana . Diakses tanggal 8 Agustus 2020 .
- ^ a b Parlaungan, Parlaungan (1956). Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia . Jakarta: C.V Gita. hlm. 289-290.
- ^ Munandar, Cipto (13 Maret 2009). "Cipto Munandar: MEMPERINGATI WAFATNYA SIDIK KERTAPATI TOKOH NASIONAL PEJUANG 1945" . Lembaga Pembela Korban 1965 . Diakses tanggal 8 Agustus 2020 .
- ^ "UNTUK SIDIK KERTAPATI: SAHABAT SEPERJUANGAN" . Petani Tua . 19 Juli 2007 . Diakses tanggal 8 Agustus 2020 .
- ^ "Siti Rukiah Kertapati, sastrawati era kemerdekaan yang terlupakan" . bbc.com . BBC Indonesia. 24 November 2018 . Diakses tanggal 8 Agustus 2020 .