- Pengusul: Arsipantiotoritarian ( bicara • kontrib. • kontrib. yang dihapus • • blokir • • CentralAuth )
- Status: Dalam diskusi
Saya
Sangat tidak setuju
dengan usulan penghapusan halaman ini.
- Alasan saya: Banding terhadap Rencana Penghapusan Artikel “Itjang Djoedibarie"
Saya ingin menyampaikan keberatan secara substansial atas penghapusan halaman Itjang Djoedibarie dengan alasan “tidak menunjukkan signifikansi ensiklopedis”. Premis ini tidak hanya menunjukkan pendekatan yang terlalu normatif terhadap pengetahuan sejarah, tetapi juga mengabaikan konteks lokal dan metodologi riset kearsipan alternatif yang kini digunakan secara luas dalam historiografi pinggiran.
Pertama-tama, penting untuk ditegaskan bahwa Itjang Djoedibarie adalah tokoh dengan nilai historis yang relevan secara lokal dan kultural, khususnya di kawasan Jatinangor dan sekitarnya, yang pada masa lalu dikenal sebagai Kecamatan Cikeruh. Kontribusi Itjang dalam praktik dokumentasi akar rumput, resistensi terhadap simbol kolonial, serta keterlibatannya dalam gerakan intelektual bawah tanah (Komite Hitam) menjadikannya salah satu figur penting dalam sejarah perlawanan non-formal terhadap dominasi simbolik negara pascakolonial.
Seluruh referensi yang tercantum dalam artikel ini disusun secara sistematis berdasarkan arsip alternatif, termasuk transkrip lisan, pamflet mandiri, dokumen duplikat dari keluarga almarhum Itjang, serta zine-zine dan manuskrip yang ditemukan di laci-laci pasar Cikuda selama proses kurasi Koleksi Naskah Bawah Tanah Tjikeroeh & Tandjoengsari (1930–sekarang). Apakah ensiklopedia sebesar Wikipedia akan menolak bentuk historiografi berbasis komunitas hanya karena ia tidak sesuai dengan pola dokumentasi formal yang sentralistik?
Kami menduga, penolakan ini tidak semata-mata lahir dari pertimbangan netralitas informasi, melainkan dari ketakutan terselubung terhadap bentuk-bentuk ingatan liar yang tidak bisa dikontrol oleh sistem pengarsipan negara. Tidak berbeda dari yang dilakukan otoritas lokal Jatinangor tahun 1986 ketika mengganti nama Jalan Itjang Djoedibarie menjadi Jalan Kolonel Ahmad Syam—karena takut pada ingatan yang hidup di luar administrasi.
Menghapus artikel ini bukan sekadar keputusan teknis. Ia mencerminkan keberpihakan terhadap struktur pengetahuan mapan dan mengingkari dinamika dokumentasi sejarah yang bersifat hibrid dan desentralistik. Wikipedia seharusnya menjadi tempat di mana sejarah yang tersembunyi bisa muncul kembali—bukan dikubur ulang dengan stempel “tidak signifikan”.
Saya mengajukan agar halaman ini tidak dihapus, melainkan dibuka untuk diskusi lanjutan secara terbuka dan berbasis verifikasi kontekstual. Jika diperlukan, kami siap menyuplai dokumentasi lanjutan dan memperluas kutipan realistis yang mendukung kelayakan ensiklopedis subjek ini.
Karena pada akhirnya, sejarah tidak hanya ditulis oleh para pemenang, tetapi juga oleh mereka yang berhasil menyelinap di antara arsip yang dicoba untuk dibakar oleh penguasa!
Hormat kami, Kurator Koleksi Naskah Bawah Tanah Tjikeroeh & Tandjoengsari
Arsipantiotoritarian ( bicara ) 20 April 2025 09.21 (UTC)