Nasib buruk menimpa klub-klub Italia di Liga Champions musim 2024/2025. Juventus, Atalanta, dan AC Milan harus angkat koper lebih cepat. Hanya Inter Milan yang bertahan hingga babak 16 besar, membawa beban besar sebagai satu-satunya wakil Negeri Pizza di kompetisi elit Eropa tersebut.
Stefan de Vrij, bek andalan Inter, mengakui beratnya tanggung jawab tersebut. Ia menyatakan rasa simpati kepada klub-klub Italia yang telah tersingkir, namun juga menekankan tekadnya untuk membawa Inter lebih jauh. “Kami menyadari beban yang ada setelah kegagalan tim-tim Italia lainnya,” ujar De Vrij kepada Tuttomercatoweb. “Tentu saja saya turut bersedih atas eliminasi mereka.”
Keberhasilan Inter lolos ke babak gugur tanpa drama play-off—berbeda dengan nasib Juventus, Atalanta, dan AC Milan— menjadikannya pusat perhatian. Undian babak 16 besar yang akan digelar Jumat nanti akan menentukan lawan mereka. Yang pasti, Inter akan berhadapan dengan salah satu raksasa Belanda: Feyenoord atau PSV Eindhoven—dua tim yang sukses menyingkirkan AC Milan dan Juventus di babak sebelumnya.
De Vrij, yang pernah ditempa di akademi Feyenoord sebelum merumput di Italia bersama Lazio dan kemudian Inter, justru antusias menghadapi potensi pertemuan dengan klub lamanya. “Secara pribadi, saya senang menghadapi tim dari Belanda. Baik PSV maupun Feyenoord adalah tim yang sangat kuat,” tambahnya.
Bek berusia 33 tahun ini juga membandingkan pengalamannya di sepak bola Belanda dan Italia. Ia mengakui perbedaan mendasar dalam pendekatan taktik. “Akademi sepak bola Belanda luar biasa dan fokus pada teknik. Namun di Italia, saya banyak belajar tentang taktik, yang sangat berbeda,” jelas De Vrij.
Dengan rekor 290 penampilan, 19 gol, dan 6 assist di Serie A, De Vrij siap memberikan yang terbaik untuk Inter. Kini, seluruh harapan Italia di Liga Champions bergantung di pundak Nerazzurri. Akankah mereka mampu melanjutkan perjuangan dan mengharumkan nama Italia di panggung Eropa? Kita tunggu saja hasil undian dan perjuangan mereka di babak 16 besar.
Nasib buruk menimpa klub-klub Italia di Liga Champions musim 2024/2025. Juventus, Atalanta, dan AC Milan harus angkat koper lebih cepat. Hanya Inter Milan yang bertahan hingga babak 16 besar, membawa beban besar sebagai satu-satunya wakil Negeri Pizza di kompetisi elit Eropa tersebut.
Stefan de Vrij, bek andalan Inter, mengakui beratnya tanggung jawab tersebut. Ia menyatakan rasa simpati kepada klub-klub Italia yang telah tersingkir, namun juga menekankan tekadnya untuk membawa Inter lebih jauh. “Kami menyadari beban yang ada setelah kegagalan tim-tim Italia lainnya,” ujar De Vrij kepada Tuttomercatoweb. “Tentu saja saya turut bersedih atas eliminasi mereka.”
Keberhasilan Inter lolos ke babak gugur tanpa drama play-off—berbeda dengan nasib Juventus, Atalanta, dan AC Milan— menjadikannya pusat perhatian. Undian babak 16 besar yang akan digelar Jumat nanti akan menentukan lawan mereka. Yang pasti, Inter akan berhadapan dengan salah satu raksasa Belanda: Feyenoord atau PSV Eindhoven—dua tim yang sukses menyingkirkan AC Milan dan Juventus di babak sebelumnya.
De Vrij, yang pernah ditempa di akademi Feyenoord sebelum merumput di Italia bersama Lazio dan kemudian Inter, justru antusias menghadapi potensi pertemuan dengan klub lamanya. “Secara pribadi, saya senang menghadapi tim dari Belanda. Baik PSV maupun Feyenoord adalah tim yang sangat kuat,” tambahnya.
Bek berusia 33 tahun ini juga membandingkan pengalamannya di sepak bola Belanda dan Italia. Ia mengakui perbedaan mendasar dalam pendekatan taktik. “Akademi sepak bola Belanda luar biasa dan fokus pada teknik. Namun di Italia, saya banyak belajar tentang taktik, yang sangat berbeda,” jelas De Vrij.
Dengan rekor 290 penampilan, 19 gol, dan 6 assist di Serie A, De Vrij siap memberikan yang terbaik untuk Inter. Kini, seluruh harapan Italia di Liga Champions bergantung di pundak Nerazzurri. Akankah mereka mampu melanjutkan perjuangan dan mengharumkan nama Italia di panggung Eropa? Kita tunggu saja hasil undian dan perjuangan mereka di babak 16 besar.
Tinggalkan Balasan