Euforia menyelimuti Yogyakarta! PSIM Yogyakarta, tim kebanggaan Laskar Mataram, sukses menjuarai Pegadaian Liga 2 2024/2025 dan memastikan tiket promosi ke BRI Liga 1 musim depan. Kemenangan dramatis 2-1 atas Bhayangkara FC di Stadion Manahan, Solo, menjadi puncak perjuangan panjang selama 18 tahun. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Rafinha di menit ke-9 dan Roken Tampubolon di masa injury time (menit ke-96), membalas gol Felipe Ryan (71′) untuk Bhayangkara FC.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar raihan trofi, tetapi juga sebuah pencapaian emosional bagi para pendukung setia PSIM, Brajamusti dan The Maident. Mereka berperan sebagai pemain ke-12 yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat juang kepada tim kesayangannya. Ketua Umum The Maident, Rendy Agung Prasetya, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi ini, menyebutnya sebagai momen yang dinantikan selama hampir dua dekade. Harapannya, PSIM tak hanya sekadar hadir di Liga 1, namun juga mampu bersaing dan berprestasi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Meski euforia kemenangan membuncah, baik Rendy maupun Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin ‘Thole’, mengingatkan agar tim tak larut dalam perayaan. Mereka menekankan pentingnya persiapan matang untuk menghadapi tantangan berat di Liga 1 musim depan. Manajemen pun didesak untuk segera merancang strategi dan memperkuat tim agar dapat bersaing secara kompetitif.
Sebagai bentuk sportivitas, Brajamusti juga menyampaikan doa untuk Persis Solo dan PSS Sleman, dua tim asal Yogyakarta yang saat ini berjuang di zona degradasi BRI Liga 1. Mereka berharap kedua tim tersebut dapat bertahan di liga utama dan kembali bersatu dengan PSIM di kasta tertinggi, mewujudkan mimpi “Mataram Is Love” di satu tribun yang sama. Kemenangan PSIM ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, dukungan penuh dari suporter, dan semangat juang yang tinggi dapat mengantarkan sebuah tim menuju kesuksesan.
Euforia menyelimuti Yogyakarta! PSIM Yogyakarta, tim kebanggaan Laskar Mataram, sukses menjuarai Pegadaian Liga 2 2024/2025 dan memastikan tiket promosi ke BRI Liga 1 musim depan. Kemenangan dramatis 2-1 atas Bhayangkara FC di Stadion Manahan, Solo, menjadi puncak perjuangan panjang selama 18 tahun. Gol-gol kemenangan dicetak oleh Rafinha di menit ke-9 dan Roken Tampubolon di masa injury time (menit ke-96), membalas gol Felipe Ryan (71′) untuk Bhayangkara FC.
Kemenangan ini bukan hanya sekadar raihan trofi, tetapi juga sebuah pencapaian emosional bagi para pendukung setia PSIM, Brajamusti dan The Maident. Mereka berperan sebagai pemain ke-12 yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat juang kepada tim kesayangannya. Ketua Umum The Maident, Rendy Agung Prasetya, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi ini, menyebutnya sebagai momen yang dinantikan selama hampir dua dekade. Harapannya, PSIM tak hanya sekadar hadir di Liga 1, namun juga mampu bersaing dan berprestasi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Meski euforia kemenangan membuncah, baik Rendy maupun Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin ‘Thole’, mengingatkan agar tim tak larut dalam perayaan. Mereka menekankan pentingnya persiapan matang untuk menghadapi tantangan berat di Liga 1 musim depan. Manajemen pun didesak untuk segera merancang strategi dan memperkuat tim agar dapat bersaing secara kompetitif.
Sebagai bentuk sportivitas, Brajamusti juga menyampaikan doa untuk Persis Solo dan PSS Sleman, dua tim asal Yogyakarta yang saat ini berjuang di zona degradasi BRI Liga 1. Mereka berharap kedua tim tersebut dapat bertahan di liga utama dan kembali bersatu dengan PSIM di kasta tertinggi, mewujudkan mimpi “Mataram Is Love” di satu tribun yang sama. Kemenangan PSIM ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, dukungan penuh dari suporter, dan semangat juang yang tinggi dapat mengantarkan sebuah tim menuju kesuksesan.
Tinggalkan Balasan