Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 1979, Sartono Anwar, berbagi kenangan berharga tentang Wiel Coerver, pelatih legendaris asal Belanda yang pernah menangani tim Garuda. Pada SEA Games Jakarta 1979 (kapan), karena masalah kesehatan, Coerver menunjuk Sartono Anwar dan Harry Tjong sebagai asisten pelatihnya (siapa). Coerver, yang sebelumnya berhasil dirayu Ketua Umum PSSI Bardosono untuk melatih Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976 (mengapa), tetap aktif memberikan arahan dan bimbingan meskipun kesehatannya terganggu. Pengalaman ini terjadi di Indonesia (di mana). Sartono Anwar mengingat dengan jelas filosofi Coerver yang menekankan bahwa sepak bola bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sebuah seni dan sumber kegembiraan (apa). Coerver, dengan kedisiplinannya yang tinggi, mengajarkan teknik dan taktik, namun juga memberikan ruang bagi para pemain untuk berkreasi dan mengekspresikan bakat individual mereka di lapangan. Filosofi ini, menurut Sartono Anwar, membantu para pemain mengeluarkan potensi terbaik mereka tanpa tekanan. Pengalaman ini memberikan Sartono Anwar pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan filosofi kepelatihan (bagaimana).
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia di SEA Games 1979, Sartono Anwar, berbagi kenangan berharga tentang Wiel Coerver, pelatih legendaris asal Belanda yang pernah menangani tim Garuda. Pada SEA Games Jakarta 1979 (kapan), karena masalah kesehatan, Coerver menunjuk Sartono Anwar dan Harry Tjong sebagai asisten pelatihnya (siapa). Coerver, yang sebelumnya berhasil dirayu Ketua Umum PSSI Bardosono untuk melatih Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Olimpiade Montreal 1976 (mengapa), tetap aktif memberikan arahan dan bimbingan meskipun kesehatannya terganggu. Pengalaman ini terjadi di Indonesia (di mana). Sartono Anwar mengingat dengan jelas filosofi Coerver yang menekankan bahwa sepak bola bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga sebuah seni dan sumber kegembiraan (apa). Coerver, dengan kedisiplinannya yang tinggi, mengajarkan teknik dan taktik, namun juga memberikan ruang bagi para pemain untuk berkreasi dan mengekspresikan bakat individual mereka di lapangan. Filosofi ini, menurut Sartono Anwar, membantu para pemain mengeluarkan potensi terbaik mereka tanpa tekanan. Pengalaman ini memberikan Sartono Anwar pelajaran berharga tentang kepemimpinan dan filosofi kepelatihan (bagaimana).
